Petugas KPPS kini tengah jadi trending topik diberbagai media sosial. Mulai dari tiktok, X (dulu twitter), hingga pemberitaan diberbagai media online maupun cetak.Â
Tak kalah dengan pamornya para calon presiden dan wakil presiden, Anies dengan Cak Imin, Prabowo dengan Gibran, hingga Ganjar dengan Mahfud
Menjelang pemilu serentak yang akan diselenggarakan bulan depan, sejak proses perencanaan pembentukannya telah mengundang banyak perbincangan dikalangan masyarakat.Â
Pasalnya, mengingat kejadian pada pemilu 5 tahun lalu banyak petugas KPPS yang mengalami kelelahan, keracunan makanan, hingga meninggal dunia.
Jumlahnya pun fantastis, mengutip dari kompas.com petugas kpps yang meninggal pada tahun 2019 mencapai 894 orang. Sedangkan yang sakit jumlahnya mencapai 5.175 petugas. Semoga kisah pilu ini tidak kembali berulang, dan pemilu tahun ini dapat berjalan lancar.
Di tahun ini, meskipun belum aktif bertugas namun petugas kpps sudah mengundang banyak perbincangan. Berikut rangkuman serba serbi petugas kpps tahun 2024.Â
Insentif yang Naik 100% menjadi 1.2 Juta Rupiah
kompas tv, pada pemilu 5 tahun lalu insentif yang diterima oleh seorang anggota kpps adalah Rp. 5000.000. Kini insentifnya naik menjadi 1.1 juta untuk anggota.Â
Salah satu alasan ramai jadi incaran, kini insentif petugas kpps naik 100%. Mengutip dariSedangkan honor yang diterima oleh seorang ketua kpps adalah 1.2 juta rupiah. Banyak yang salah mengartikan bahwa honor ini diterima hanya untuk sekali kerja, yaitu di hari pemilu saja.Â
Padahal seorang petugas kpps bertanggung jawab sejak sebelum penyelenggaraan pemilu. Petugas kpps bertanggung jawab untuk mengawal prosesi surat pemungutan suara, mulai dari mengemumkan daftar pemilih tetap di TPS hingga memberitahukan surat undangan pemilu kepada pemilih sesuai TPS.Â
Jadi, petugas kpps tidak hanya bertugas pada hari pemilu saja. Namun, sejak sebelum penyelenggaraan pemilu untuk memastikan daftar pemilih tetap dapat mengakses tempat pemungutan suara (TPS)nya.Â
Dana Snack BIMTEK KPPS disunat, Anggaran Rp. 15.000 menjadi Rp. 2.500
yogyakarta.kompas.com, dana snack kegiatan bimbingan teknis (bimtek) yang seharusnya memiliki anggaran Rp. 15.000 perprosi.Â
Tak kalah menarik!Agaknya dari fenomena ini, Indonesia memang darurat korupsi. Pada level masyarakat pun dana snack disunat! Mengutip dariNyatanya, hanya disuguhkan dengan snack beranggaran Rp. 2.500. Tentunya, isi yang dihadirkan dalam snack tersebut sangat tidak tidak sesuai dengan budget yang dianggarkan.Â
Masih dalam sumber yang sama, menurut Yuyud selaku sekretaris KPU Sleman, pihaknya telah menunjuk vendor yang menyanggupi untuk membuatkan snack dengan budget 15 ribu dan dapat diantarkan ke tempat pelantikan.Â
Sayangnya, saat tiba dilokasi snack yang hadir tidak sesuai dengan anggaran dan petugas pun mesti menjemput snack tersebut. Alhasil, dari kejadian ini pihaknya telah menindaklanjuti dan mengganti vendor tersebut.Â
Pelantikan Petugas KPPS Semeriah Pelantikan ASN, Hingga Berbagai Parodi di Sosial Media
Meriahnya pelantikan petugas kpps tahun ini bahkan disandingkan dengan meriahnya pelantikan aparatur sipil negara lainnya (ASN). Bahkan dibeberapa sosial media memparodikan sebagai saingan dari abdi negara lain seperti TNI, POLRI, dan ASN lainnya.Â
Penyebaran informasi yang lebih cepat dan penggunaan sosial media yang lebih masif akhirnya memunculkan trend ini. Padahal prosesi pelantikan adalah suatu hal yang wajar. Terlebih pada event formal dan sifatnya mengikat.Â
Tujuannya, selain untuk memberikan peresmian secara sah juga menjadi simbol dan motivasi agar para petugas kpps dapat bekerja dengan lebih prima.Â
Itulah serba serbi petugas kpps tahun ini, semoga pemilu di bulan depan dapat berjalan dengan lancar dan berdampak baik bagi bangsa Indonesia. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H