Mohon tunggu...
Eka Sarmila
Eka Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Halo! Perkenalkan saya Eka. Menulis adalah cara saya untuk bertukar cerita kepada orang lain pada jangkauan yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Frugal Living dan Tuntutan Gaya Hidup Modern Masa Kini: Antara Kebutuhan dan Keinginan

29 Januari 2024   15:59 Diperbarui: 30 Januari 2024   13:12 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto. shurkin_Son dari freepik.com

Ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya tiktok tentang gaya hidup frugal living. Definisi yang muncul pun beragam, mulai dari mendefinisikan gaya hidup sehemat-hematnya hingga kemampuan mengalokasikan dana tertentu untuk satu bulan. 

Bahkan ada trend yang muncul seperti 10 ribu di tangan istri yang tepat. Tentunya, jadi pertanyaan besar bagaimana mungkin mengelola uang 10 ribu untuk satu hari. 

Apalagi jik dikeluarga tersebut masih terdapat anak usia sekolah bahkan balita. Semestinya, pengeluaran per harinya dapat jauh lebih besar. 

Netizen pun dibuat berdecak kagum dan jadi mempertanyakan, jangan-jangan yang diterapkan bukan gaya hidup frugal living melainkan pelit! Lantas apa sih, sebenarnya frugal living itu? 

Gaya Hidup Frugal Living, Tak Selamanya Menekan Budget Seminimal Mungkin

Foto. shurkin_Son dari freepik.com
Foto. shurkin_Son dari freepik.com
Frugal living adalah sebuah gaya hidup sederhana terencana. Maksudnya adalah bagaimana mengelola pemasukan sesuai dengan kebutuhan dan rencana anggaran belanja sesuai dengan budget yang dimiliki.

Sayangnya, dalam trend yang muncul frugal living hanya diartikan sebagai gaya hidup sehemat mungkin. Misalnya, pada salah satu video yang viral dijelaskan bagaimana menghemat pengeluaran biaya air hingga dapat membeli mobil mewah. 

Tentunya, ini menimbulkan pertanyaan. Bagaimana mungkin memenuhi kebutuhannya? Mengapa mesti mengorbankan kebutuhan pokok demi kebutuhan tersier. 

Kembali pada definisi frugal living yang artinya gaya hidup sederhana terencana. Sederhana yang dimaksudkan adalah dengan mengutamakan kebutuhan dasar (primer) dalam rumah tangga dibandingkan dengan kebutuhan tersier. 

Misalnya, jika kita memiliki gaji 5 juta, tentunya dana yang baik seharusnya dialokasikan pada kebutuhan pokok pendukung kinerja. Contohnya, makanan pokok, transportasi, dan biaya wajib penunjang kerja. 

Cicilan yang bisa disubtitusi dengan pengganti sementara seperti mencicil mobil mewah dapat digunakan dengan fasilitas transportasi umum yang tersedia. 

Selain itu, frugal living juga memiliki arti terencana. Maksudnya, meskipun sederhana memiliki tujuan yang ingin dicapai. Misal, dengan alokasi dana gaji 5 juta, biaya wajib yang dikeluarkan adalah 3.5 juta. Artinya masih memiliki 1.5 juta yang dapat dialokasikan pada berbagai aspek. 

Entah itu investasi atau disimpan sebagai dana darurat. Frugal living menjadi tidak baik apabila mengorbankan kebutuhan pokok demi memenuhi kebutuhan tersier. 

Misalnya, sengaja menekan budget makan seminimal mungkin. Jika umumnya harus mengeluarkan budget makan selama sebulan untuk diri di 1.5 juta, kemudian dipangkas hanya 750.000 dengan dalih sisanya ingin digunakan untuk membeli barang mewah. 

Tentunya mesti dikaji ulang! Apakah barang mewah tersebut memang dibutuhkan? Apakah akan memunculkan masalah jika tidak memenuhi kebutuhan pokok? 

Memisahkan Kebutuhan dan Keinginan, Berikut Kriteria yang Harus diperhatikan!

Foto. J. Comp dari Freepik.com
Foto. J. Comp dari Freepik.com
Masalah terbesar yang utamanya menyasar konsumen adalah tidak dapat memisahkan keinginan dan kebutuhan. Hal inilah yang terkadang menyebabkan banyak orang salah kaprah dalam menciptakan hidup sederhana terencana. 

Dalam ilmu ekonomi sendiri kebutuhan dan keinginan adalah suatu hal yang berbeda. Di mana kebutuhan adalah sebuah hak dasar yang harus dipenuhi. Di mana dalam pelaksanaannya kebutuhan dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. 

Tiap-tiap orang mesti memenuhi kebutuhan berdasarkan tingkatannya. Mulai dari kebutuhan primer (Dasar), sekunder (kedua), dan tersier (kebutuhan barang mewah). Sedangkan keinginan adalah sesuatu yang diinginkan, belum tentu dibutuhkan. 

Misalnya, ingin mengganti HP pada seri terbaru. Padahal baru 2 atau 3 tahun lalu membeli handphone baru. Padahal handphone lama tidak bermasalah dan masih dapat digunakan. 

Inilah yang dinamakan keinginan, sesuatu yang tidak benar-benar dibutuhkan dan tidak mengancam kehidupan. Pentingnya mengetahui kebutuhan dasar apa yang harus dipenuhi adalah cara terbaik untuk mewujudkan hidup sederhana terencana. 

Menerapkan Gaya Hidup Frugal Living di Masa Kini

Foto. Freepik.com
Foto. Freepik.com
Tuntutan untuk selalu sempurna kini semakin menjadi beban. Pasalnya, pergeseran arus informasi melalui sosial media sangat cepat. Tak jarang sebuah trend sangat mudah menginfluence banyak pihak. 

Alhasil banyak yang merasa tidak mau ketinggalan jaman! Apapun dilakukan untuk memenuhi tuntutan trend supaya senantiasa dikatakan hype!

Lantas, bagaimana cara menerapkan gaya hidup frugal di masa kini? Langkahnya sangat mudah! Kembali, pada pembahasan awal, pemahaman tentang kebutuhan dan keinginan mesti jadi dasar dalam menentukan pilihan. 

Punya shortlist setiap bulan tentang apa-apa saja yang dibutuhkan bisa jadi solusi utama dalam memecahkan kebimbangan dalam menentukan barang apa yang mesti dibeli. 

Kedua, riset barang subtitusi. Perkembangan teknologi yang makin besar mengajak kita untuk senantiasa merenungkan pilihan. Salah satunya barang subtitusi. 

Makin banyak pilihannya, makin banyak solusinya. Harganya pun beragam dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang dimiliki. 

Ketiga, batasi penggunaan sosial media. Sosial media memang punya tugas untuk menginfluence penggunanya. Tinggal bagaimana kita sebagai pengguna bijak dalam menyiasatinya. Apakah ingin selalu mengikuti arus atau mengendalikan arus!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun