Misalnya, dengan membagi jangka waktu untuk mencapai tujuan. Bisa dibagi sebagai resolusi dalam jangka pendek setahun atau resolusi jangka panjang selama lima tahun.
Resolusimu dapat diklasifikasikan berdasarkan kelas kesanggupan atau minimal waktu yang mesti kamu wujudkan. Contohnya, selama setahun ke depan saya ingin diet dan punya pola hidup sehat. Dalam jangka waktu 5 tahun kedepan dengan kebiasaan yang dimiliki saya punya body goals bak binaragawan.Â
Dampaknya, kamu ngga mudah burn out untuk mencapainya.Â
Kedua, planning strategi yang baik. Punya rencana untuk eksekusi resolusi itu penting! Semua orang dengan mudah menetapkan ide. Namun yang mahal adalah bagaimana cara mengeksekusinya.Â
Begitupun dengan resolusi, planning strategi dan memasang target penting untuk mewujudkannya. Misalnya, kamu punya resolusi untuk menjadi seorang penulis di tahun 2024. Namun, bingung mulai dari mana?
Strategi yang bisa diterapkan adalah kamu bisa mencari info relevan terkait hal yang ingin ditekuni. Setelah mendapat info, bisa trial dan error. Praktek adalah guru terbaik untuk mendapatkan perkembangan hasil yang sudah dilakukan.Â
Ketiga, evaluasi resolusi yang sudah berjalan. Setelah belajar, praktek, tahapan selanjutnya yang baiknya dilakukan adalah evaluasi. Evaluasi adalah cara terbaik untuk memberikan penilaian apakah hal yang diharapkan sudah berjalan dengan baik. Hal apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan kedepannya.Â
Dengan begitu, resolusi kamu dapat terlaksana. Meskipun jika nanti hasilnya belum sesuai harapan. Setidaknya sudah ada aksi nyata dan bukan cuma menjadi resolusi berulang.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H