Namun, penantian panjang tersebut terbayarkan karena profesor gigi bedah mulut tersebut menjelaskan dengan sangat baik dan rinci. Lalu, saya pun diminta untuk melakukan beberapa persiapan penunjang.Â
Pertama, saya diminta untuk tes laboratorium untuk mengecek fungsi hati dan ginjal sebelum CT-Scan Mandibula/Maxilla dengan kontras. Prosesnya pun cepat, hari ini mendaftar laboratorium pun di hari yang sama saya sudah bisa ambil darah.
Penjadwalan untuk CT-Scan Mandibula juga terbilang cepat untuk pengguna BPJS. Hanya dengan menunggu 2 hari saya sudah dapat mengikuti rangkaian tersebut. Sayangnya, ternyata pada prosesi ini saya alergi terhadap zat kontras.Â
Pertolongan pertama pun segera disiapkan oleh suster yang merawat dan kini tetap baik-baik saja. Setelah mendapat hasil CT-Scan, saya pun diminta untuk meminta acc dokter penyakit dalam.
Tujuannya, untuk menghindari komplikasi. Terutama jika pasien menderita hipertensi atau diabetes. Karena tidak ada masalah, saya pun langsung mendapat acc dari dokter spesialis penyakit dalam.Â
Tak berhenti sampai disitu, prosedur lain yang juga mesti diperhatikan adalah karena saya penyintas TB Kelenjar. Alhasil, saya juga mesti meminta acc dokter spesialis paru. Selain meminta acc sebagai penyintas TB Kelenjar, saya diminta untuk melakukan spirometri.
Spirometri sendiri adalah tes untuk mengetahui kemampuan pernapasan. Setelah melalui semua rangkaian persiapan, saya kembali diminta kembali ke dokter spesialis gigi bedah mulut.Â
Hasil konsultasi dengan profesor gigi bedah mulut, saya pun mendapatkan jadwal operasi di bulan desember. Sebelum tindakan, saya pun sudah dipesankan untuk kembali melakukan cek darah dan konsultasi dengan dokter spesialis anestesi.Â
Semoga saat pelaksanaanya dapat berjalan lancar.Â
Berapa sih, Biaya Operasi Gigi Impaksi Tanpa BPJS?