Sakit Kepala hingga Nyeri Wajah, Bisa Jadi Gigimu Impaksi!
Di akhir september, saya mulai merasa migrain (Sakit kepala sebelah). Bahkan, terkadang sakitnya hingga nyeri di wajah. Saya masih mengabaikan gigi impaksi saya yang sejatinya sudah diketahui sejak november 2022. Saat itu, saya masih berpikir "orang gigiku ngga sakit"
Justru, saya berpikir apakah karena meniere disaese. Di tanggal 30 itu pun saya pergi ke THT dan dinyatakan telinga saya normal. Hanya sedikit tertutup pada bagian sinus.Â
Coba membaca lebih dalam dan dapat cerita pengalaman teman yang ternyata juga mengalami gigi impasi. Akhirnya saya tidak lagi mengabaikan keluhan ini.
Saya pun bergegas ke FKTP tingkat 1 untuk segera membuat rujukan ke dokter spesialis gigi bedah mulut. Di sana saya langsung diberikan rujukan, sebab sudah memiliki bukti gigi impaksi dari hasil rontgen panoramik tahun lalu.Â
Ternyata, gejala sakit kepala hingga nyeri di wajah salah satu penyebabnya karena impaksi.Â
Persiapan Operasi Pro-Odontektomi Gigi Impaksi Kelas 3c
Saat mendengar ternyata pencabutan gigi tersebut mesti dilakukan di ruang operasi saya sangat kaget. Loh, memangnya separah apa ya kondisinya? Namun, berdasarkan hasil konsultasi tujuannya adalah agar pasien tidak merasakan rasa sakit saat tindakan.
Istilah "cabut gigi" biasanya terdengar sepele, namun pro-odontektomi berbeda. Prosedurnya lebih hati-hati, apalagi bagi saya seorang penyintas TB Kelenjar.
Prosedur awalnya, tentunya untuk menetapkan diagnosis yang akurat sebelum mengetahui gigi saya impaksi. Kita akan menjalani rontgen panoramic. Tujuannya, untuk mengetahui gambar 2 dimensi kondisi gigi pasien.
Setelah mengetahui letaknya, saya pun mendaftarkan konsultasi dengan salah seorang profesor gigi bedah mulut di RS di Jakarta. Karena menggunakan bpjs, tentunya mesti sabar. Pasalnya, waiting list untuk konsultasinya kurang lebih hingga 3 minggu.