Padahal belum tentu uang yang diberikan suami cukup untuk satu bulan. Lantas, bagaimana jadinya jika perempuan tidak melek finansial dari sebelum memiliki pasangan?
Anggapan boros dan materialistis pasti disematkan jika tidak mampu mengelola kebutuhan bulanan dengan uang pas-pasan. Padahal, materialistis sah-sah saja, karena meskipun uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang.
Hal ini bertolak belakang dengan isu poligami yang kerap digaungkan. Sebuah kesalahan besar jika perempuan menuntut kesejahteraanya. Namun, mengapa banyak suami bebas untuk memiliki istri lebih dari satu (poligami).
Bahkan isu ini kerap dikuatkan pendapatnya oleh para pemuka agama. Memang sih, dalam Islam (agama penulis sendiri) poligami diperbolehkan. Namun, prasyarat yang mesti dilakukan rasa-rasanya kerap dilupakan.
Misalnya, poligami dapat dilakukan apabila suami adalah pribadi yang soleh, mampu berlaku adil. Adil di sini dapat diartikan telah mencukupi kesejahteraan istri dari lahir dan batin. Jumlah tidak lebih dari 4 dan istri pertama memiliki kecatatan seperti tidak dapat memberikan keturunan.
Lantas, bagaimana keadaanya sekarang? Banyak laki-laki hidung belang yang berperan sebagai suami hanya mencari kepuasan nafsunya saja.Â
Padahal jika berkaca pada poligami di masa Nabi Muhammad SAW. Beliau berpoligami saat Khadijah sudah meninggal. Nabi Muhammad SAW. berpoligami dengan menikahi perempuan tua dan rentan.Â
Sebuah keadaan yang jauh berbalik, bahwa laki-laki zaman sekarang lebih memilih daun muda!
Perempuan Mesti Punya Usaha Sampingan
Bersyukurlah untuk perempuan yang mendapatkan jodoh yang baik. Mencukupi segala kebutuhan lahir, batin, dan tidak macam-macam. Namun,penting untuk semua perempuan untuk melek finansial.