Apa yang terlintas saat mendengar kata posyandu? Saat mendengar istilah ini biasanya kita langsung berpikir pada kegiatan penimbangan balita dan pemeriksaan kesehatan pada bayi.
Tapi, tahu nggak, sih, kalau sekarang posyandu bukan hanya diperuntukkan bagi balita. Salah satunya, posyandu kini diperuntukkan bagi remaja.
Posyandu remaja (POSREM) adalah kegiatan pemeriksaan dan edukasi kesehatan pada remaja. Posyandu remaja diperuntukan bagi anak dengan rentang usia 10-18 tahun.
Tak jauh berbeda dengan posyandu balita, posyandu remaja dilaksanakan dengan tujuan memberikan monitoring dan edukasi terhadap kesehatan remaja. Â
Dijalankan oleh Remaja untuk Kesehatan Teman Sebaya
Bagaimana rasanya mengikuti kegiatan posyandu remaja? Ternyata sangat mengasyikan! Kegiatan posyandu remaja (posrem) dijalankan oleh remaja, untuk remaja. Sehingga, tidak ada rasa canggung saat mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan posyandu remaja (posrem) di desain sesuai kebutuhan pesertanya. Mulai dari kader yang dijalankan oleh remaja hingga materi penyuluhan yang sesuai kebutuhan teman sebaya.
Meskipun demikian, dalam pelaksanaanya kader tetap didampingi oleh petugas kesehatan dari puskesmas terkait. Apabila ada urgensi terkait yang tidak dapat diselesaikan oleh kader, peserta kegiatan dapat berkonsultasi langsung dengan petugas kesehatan.
Begitu pun dengan posyandu remaja binaan puskesmas di Kelurahan Srengseng. Hasan selaku pertugas kesehatan yang bertanggung jawab memaparkan bahwa kegiatan ini biasa dilakukan pada minggu ke-3 bulan berjalan.
Pada tanggal 20 november lalu, posyandu remaja binaan puskesmas di Kelurahan Srengseng telah melaksanakan kegiatan yang bertempat di RPTRA PQT Edelweis, Jakarta Barat. Â
Posyandu remaja terdiri dari 5 meja yang dapat dikunjungi oleh peserta kegiatan. Pertama, peserta kegiatan akan mendatangi meja registrasi.
Setelah melengkapi data diri yang dibutuhkan, peserta akan dilanjutkan pada meja 2 untuk mengukur berat badan, tinggi badan, tensi, lingkar pinggang dan perut.
Hal ini ditujukkan untuk mengetahui indeks massa tubuh, tekanan darah normal sebagai upaya preventif dalam menuntaskan permasalahan stunting, obesitas, anemia atau pun hipertensi.
Setelah itu, peserta kegiatan akan melanjutkan ke meja 3. Meja 3 ini berfungsi untuk mengetahui kondisi kesehatan psikis melalui ragam kuisioner yang diberikan.
Dengan begitu, remaja tidak hanya memiliki fisik yang sehat tetapi mental yang sehat pula. Apabila terdapat permasalahan baik fisik atau pun mental, peserta dapat mendatangi meja 4.
Di meja 4 ini, peserta dapat melakukan konsultasi terhadap permasalahan yang dialami. Peserta tak perlu canggung mendatangi meja ini, Pasalnya, konselor yang bertugas adalah kader yang sama-sama remaja.
Penyuluhan Permasalahan Remaja di Meja Lima
Tidak hanya pemeriksaan kesehatan, remaja juga mendapat tambahan pengetahuan. Di meja 5 peserta kegiatan akan mendapatkan penyuluhan terkait topik yang berhubungan dengan remaja.
Pada kegiatan posyandu remaja binaan puskesmas kelurahan srengseng yang dilaksanakan Minggu, 20 November 2022, peserta kegiatan mendapat penyuluhan tentang bijak bersosmed.
Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi agar para remaja lebih berhati-hati dalam menggunakan sosial media. Remaja diharapkan menjadi lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi konten yang ada.
Selain kegiatan penyuluhan, Hasan selaku petugas kesehatan yang bertanggung jawab menambahkan bahwa meja 5 juga dapat dijadikan sebagai ruang kreativitas bagi remaja.
Misalnya, pada kegiatan posyandu remaja binaan puskesmas kelurahan srengseng yang dilaksanakan oktober lalu.
Para kader dan petugas kesehatan mengkreasikan kegiatan lomba cuci tangan pada kegiatan posyandu. Sehingga selain kreatif, peserta kegiatan juga lebih interaktif dalam kegiatan.
Jadi, untuk apa masih ragu untuk datang ke posyandu remaja?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H