Pandangan Muda Mudi tentang Pendidikan Berkualitas dan Kesetaraan Gender
Project Fest mengajak muda mudi lintas bangsa untuk memaparkan pandanganya. Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari 6 negara yaitu Uzbekistan, Filipina, Ukraina, Pakistan, India, dan Indonesia.
Arunika adalah salah satu project plan yang dibahas oleh tim 37. Arunika digagas dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pernikahan dini.
Di mana Arunika akan bekerjasama dengan volunteer dan CSR terkait dalam mengadakan champaign guna meminimalisir dampak pernikahan dini. Â
Tak kalah dengan arunika, tim 43 memanfaatkan perkembangan teknologi dalam pengembangan idenya.
Aplikasi Pembela Gandari adalah sebuah aplikasi yang digagas untuk memudahkan korban kekerasan berbasis gender dalam edukasi, konsultasi, dan pelaporan.
Pengembangannya diharapkan dapat meminimalisir permasalahan terkait dengan SDGs nomor 5 tentang kesetaraan gender.
Kris Mathilda pemenang utama kompetisi project fest memaparkan solusinya guna menciptakan pendidikan yang berkualitas melalui Re-Learn.
Idenya berangkat dari tingginya angka putus sekolah dan minimnya literasi baca tulis di Indonesia. Serta ketimpangan yang terjadi pada sekolah negeri.
Melalui idenya ini, ia berharap mampu menjadi role model dalam meningkatkan kapasitas diri anak-anak di sekolah negeri melalui peningkatan hard skill dan soft skill.