Kakek penjul sandal keliling yang bernama “Owan” asal sukabumi ini mempunyai semangat yang luarbiasa tanpa mengenal putus asa di usianya yang sudah berumur ini masih bekerja keras, kakek owan ini bekerja di daerah Tangerang untuk menjual sandal, kakek owan harus berjalan kaki sepanjang jalan untuk berjualan.
Kakek yang mempunyai keterbatasan kaki nya akibat pernah jatuh tetap imasih mampu berjalan jauh untuk mencari mata pencariannya demi menafkahi anak dan istrinya yang tinggal di daerah sukabumi, kakek owan berjualan sandal diajak oleh temannya dikampung tepatnya Bos penjual sandal ini.
Kakek berjualan sandal ini harus memanggu ltas besar yang berisi sandal tiap harinya, beban yang dipanggul nya tak ringan bahkan sangat berat di dalam tas tersebut berisi sandal yang jumlahnya begitu lumayan banyak,tekadang kakek suka jatuh sendiri tapi kakek satu ini tak mengenal arti Lelah untuk mencari sesuap nasi.
Sandal yang dijual kakek tiap hari tak mudah untuk menjualnya, terkadang kakek harus berjalan yang begitu jauh untuk menjualnya, dalam sehari penjualan kakek tak menentu terkadang tak sama sekali ada yang membeli, jika ada yang membeli sandal kakek pasti harganya pun ditawar dengan harga Rp.50.000 kakek pun tak menolak jika itu memang rezekinya.
Jika dalam sehari kakek hanya mendapatkan Rp.50.000 saja kakek tidak langsung menyetornya bahkan kakek hanya mencatat hasil penjualannya, karena jika kakek menyetornya langsung kakek tak bisa memenuhi kebutuhan seharinya untuk makan dan ongkos pulang.
Terkadang untuk pulang pun dia harus berjalan kaki, karena tidak ada cukup uang untuk membagi antara kebutuhan ia untuk makan dalam sehari dan ongkos untuk pulang dengan kendaraan umum kota.
Bahkan catatan hasil penjualannya itu semua sama saja menjadi beban kakek harus mencicil jumlah uang yang ada dicatatan kakek sama seperti kakek menghutang uang kepemilik sandal.
Kakek owan ini baru saja mendapat musibah telah di tipu sama orang yang tak di kenal, saat kakek berada di pinggir jalan datanglah seorang yang ingin membeli semua dagangan sandal kakek, tetapi sang pembeli ini meminta kakek untuk ikut kerumahnya mengantarkan dagangan sandal ini,ikutlah sang kakek bersama pembeli menggunakan sepeda motor di pertengah jalan terdapat lampu merah sang pembeli berkata ke kakek owan “ pak,turuns ebentarya di depan ada polisi” turunlah kakek owan, tak di duga ternyata saat kakek turun dari motor, pembeli pun berniat jahat membawa kabur dagangan kakek,”ujar sang kakek.
Kakek hanya bisa pasrah dengan semuanya, kakek membawa tangan kosong kerumah pemilik sandal tapi sang kakek pun bertanggung jawab atas kehilangan dagangannya kakek harus menggantikan semuanya sebasar RP.2.500.000 kakek tak bisa membayar semuanya, kakek membayar dengan cicilan belum lagi kakek harus membayar cicilan dagangan sandal yang lakut erjual.
Jika kalian suka melihat kakek ini sisihkanlah uang kalian untuk membeli sandalnya ,jika tidak membelinya boleh saja kalian membeli air mineral untuk kakek ini tak menolak, kakek ini sering berjualan di daerah perumnas Tangerang.
Ucapan kakek yang menyentuh hati saat kakek berkata “ lebih baik berjualan seperti ini walaupun saya memiliki keterbatasan fisik, dari pada saya harus mengemis ngemis uang mereka, saya tidak mau seperti mereka yang dikasih kelebihan tetapi harus meminta minta terkadang berpura pura memiliki kekurangan fisik”