Stunting adalah kondisi gagal tumbuh balita akibat dari kekurangan gizi. Kekurangan gizi tersebut terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal ketika bayi lahir, namun kondisi Stunting baru terlihat ketika bayi berusia 2 tahun. Penyebab adanya Stunting adalah kurangnya makanan bergizi, asupan vitamin, pola asuh yang kurang baik, kehamilan diusia remaja, hipertensi, dan lain sebagainya.
“Di desa ini mayoritas terjadinya Stunting diakibatkan oleh makanan yang kurang bergizi atau dalam memilih makanan secara sembarangan dan kurangnya menjaga kebersihan lingkungan.” ujar bidan setempat yang ditemui di Posyandu Dusun Gading pada Rabu, 27 Juli 2022.
Dalam upaya pencegahan Stunting pada balita dan ibu hamil, mahasiswa KKN kolaboratif se-Jember ikut berpartisipasi dalam mewujudkan sanitasi lingkungan yang bersih.
Oleh karena itu mahasiswa KKN di Desa Darsono mengambil program kerja tematik sesuai dengan permasalahan tersebut, yaitu Stunting dan sanitasi lingkungan. Upaya ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih.
Kepala desa juga mendukung program kerja yang digagas oleh mahasiswa KKN Kolaboratif di Desa Darsono, seperti yang ditemui pada hari Selasa (26/7/2022).
“Kebetulan dalam waktu dekat, desa juga akan mengadakan pemberian bantuan berupa asupan gizi kepada balita dan ibu hamil.” Pak Holik, Kepala Desa Darsono (26/7/22).
Dari paparan tersebut, Pak Holik selaku kepala desa mengajak mahasiswa KKN untuk bergabung dalam mensosialisasikan mengenai pencegahan stunting dan sanitasi lingkungan. Harapan dengan adanya program ini akan menurunkan angka Stunting di Desa Darsono, Kecamatan Arjasa. Sehingga balita dapat memiliki pertumbuhan yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
