Mohon tunggu...
Eka Sapta
Eka Sapta Mohon Tunggu... -

berbagi dalam kebaikan dan manfaat\r\nhttp://tidares.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jaga Kemaluan dan Kehormatanmu

11 Januari 2012   20:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:01 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Bugil di depan kamera (http://kangdenie.files.wordpress.com)

[caption id="" align="alignleft" width="243" caption="Jangan Bugil di depan kamera (http://kangdenie.files.wordpress.com)"][/caption] Dahulu dan sampai detik ini, nenek saya selalu mengajarkan norma kesusilaan kepada para cucunya terutama yang perempuan. Norma adat timur ini adalah Jaga Kemaluan dan Kehormatanmu.

Kenapa ini menjadi penting bagi cucu perempuan? Kata nenek, wong wedok itu harus terhotmat dan terlihat mahal. Perempuan tidak boleh nampak gampangan dan murahan agar tidak dihina dan dilecehkan orang lain.

Andai saja nenek mengerti dunia maya tentu beliau akan mengelus dada melihat banyaknya foto telanjang/ bugil, semi bugil bahkan foto (yang konon) sekedar lucu-lucuan dan bercanda dengan mengorbankan kehormatan pribadi. Ya, saat ini foto-foto indah dan mempesona (bagi kaum lelaki) itu banyak tersebar dan mudah diakses di dunia internet. Pelakunya dari berbagai kalangan yaitu artis, pejabat, tokoh masyarakat, bahkan ada cerita dewasa generasi muda anak sma dan anak smp. Beberapa foto dilakukan secara sadar oleh pemiliknya, sedangkan yang lain adalah foto yang dicuri baik diambil secara sembunyi dengan memanfaatkan gadget penyamar yang sekarang banyak dijual maupun mencuri koleksi foto pribadi dari kamera dan harddisk. Semua foto itu diunggah ke dunia maya dan tersebar lewat bisik-bisik jejaring sosial. Adalah sebuah 'tanda tanya' ketika ada perempuan yang dengan sadar membiarkan bahkan menyuruh orang lain yang lain jenis untuk memegang/ menyentuh 'properti'nya yang tentu saja bersifat pribadi. Apa yang dia pikirkan? Lucu-lucuan? Humor? Guyonan? Adegan tidak etis ini (dalam budaya timur) diabadikan lewat jepretan lensa kamera dan sekarang ramai menghiasai situs berita dan forum online. Kenapa? Ketika Sebuah foto sudah menyebar, tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan dan presepsi yang berbeda bagi penikmatnya. Saya yakin, beberapa akan berpikiran jorok dan terus membayangkan kejadian di balik foto tersebut. Apa dan bagaimana situasi saat itu bisa menjadi khayalan tersendiri. Dan ... pelaku foto itu akan mendapatkan cap negatif di masyarakat umum. Alangkah sayang jika cap negatif ini terus membayangi langkah kita di kehidupan selanjutnya. Lebih parah lagi apabila menurun ke anak cucu yang tentu saja tidak berdosa dan jelas tidak pernah terlibat dalam adegan mesum tersebut.

Kamu anak si 'anu' artis yang pernah foto bugil dan membuat video porno itu ya? Oh My God! ... (Mungkin) ini akan menjadi momok menakutkan yang bisa mengganggu perkembangan psikologis anak.

Rasanya, kampanye 'Jangan Bugil di depan kamera' masih layak dan harus terus diwacanakan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan menjadi contoh yang tidak baik apabila terlihat oleh pengguna internet muda/dibawah umur. Sadarkah bahwa setiap dokumen (apapun) yang diunggah ke dunia maya akan kekal abadi? Dokumen itu tersimpan dalam arsip maya dan (mungkin) sudah di-download beberapa user baik secara gratis maupun berbayar. Jadi ... WASPADALAH! Demi masa depan kita dan keluarga tercinta. Foto diambil dari Google Blog : tidares

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun