Mohon tunggu...
Eka Sanur
Eka Sanur Mohon Tunggu... -

Ibu Rumah Tangga. Pemerhati dunia kesehatan, khusus nya Skoliosis (kelainan Tulang Belakang) dan Tumor Otak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunda Aku Capeeekkkkk……

29 Juli 2010   08:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti biasa, hari rabu itu aku menjemput bungsu ku pulang sekolah, ia pulang jam 10 pagi, di sekolah anakku ini kalau masuk pagi, pulangnya jam 10. Kemudian karena ada janji untuk mengunjungi teman yang baru saja melahirkan putra ke-empatnya, ku pikir langsung saja ku ajak si bungsu ini untuk menemani ku serta, karena jika aku mengantarkannya pulang dulu ke rumah akan makan waktu lama... rumah ku agak jauh dari sekolah si bungsu. Memang aku sudah mempersiapkan smuanya, mulai dari baju ganti dan keperluan lainnya. Jadilah pulang sekolah ia berganti baju dan makan siang di mobil, kebetulan walau masih duduk di kelas 1 SD ia sudah bisa ganti baju dan makan sendiri... jadi aku tetap bisa melanjutkan perjalananan ke rumah seorang sahabat yang akan turut serta tanpa berhenti dulu.

Sambil berjibaku degan kemacetan jalan raya, ku telepon sahabat ku, ku tanya apakah kita jadi menjenguk?? Ternyata jawaban sahabat ku, " iya, tapi gw ada perlu dulu nih mau beli bahan baju ke Tanah Abang dan Ambassador"... wah, ya udah deh, gw otw nih, seru ku.... Egh, tapi gw bawa anak gw yaa... wah sahabatku agak ragu, waduh tar gimana yaa, kasian anak lu, TA (istilah tuk tempat belanja Tanah Abang) kan rame lho say, ksian anak loe... yah gpp kok, sahut ku.... Ya udah, gw tunggu di rumah yaaa, tar pake mobil gw aja n gw yang setir..... wow, okeh kbetulan lumayan agak menghemat tenaga karena kearah dua tempat tersebut adalah tempat yang paling ku hindari jika aku harus setir sendiri.... Hehhe

Tak makan waktu lama, sampailah aku ke rumah sahabat ku, karena jarak ke rumah sahabat ku itu tidak terlalu jauh dari sekolah anak ku dan rumahnya pun berada di pinggir jalan utama. Di Depan rumah nya ku telepon lagi, hei udah siap belum?? Lha lu emang udah dimana kah?... depan rumah lu nih, haaaa?? Wah gw pikir masih setengah jam lagi lu nyamper rumah gw, ya udah gw suruh si mbak buka pintu lu masuk aja dulu.... Ku katakan padanya, gak usah deh, gw di depan aja dulu, jadi kalo lu udah siap, mobil lu keluar terus gw langsung parkir mobil gw di garasi lu yaa.... Oh gituuu, up to u deh..... sabar yaaah, gw ganti baju dulu nih..!! okay sambar ku.....

Tak berapa lama, ku lihat ia mengeluarkan kendaraan nya, segera ku putar arah dan meluncur ke garasi rumahnya.... Siap!! Ku kunci setir n bawa smua keperluan bungsu ku, seperti minuman yang slalu ada di kendaraan ku... lalu ku kunci pintu, dan masuk ke mobil sahabat ku....

Meluncur lah kami menuju TA dan Ambas.... Perjalanan ini banyak mengalami hambatan karena jam keberangkatan kami bersamaan dengan waktunya para karyawan istirahat makan siang dan waktunya anak-anak pulang sekolah... wah lumayan maceett... untunglah sahabat ku ini tipe orang yang sangat sabar, jadi walau jalanan demikian terhambat ia tetap tenang dan masih bisa bersenda gurau... tidak seperti aku yang ga sabaran, hhmm pasti banyakan ngomelnya pikir ku......

Demi melihat kondisi jalanan dan sudah pasti di TA akan susah cari parkir, sahabat ku ambil keputusan tuk parkir kendaraan di Ambassador dan kami melanjutkan perjalanan ke TA naik bis umum... jadi segera setelah dapat parkir di basement... kami segera menuju ke TA Los tempat para pengepul bahan baju tepatnya...sahabat ku ini sangat lihai menembus kerumunan orang dan tau betul seluk beluk TA... maklum lah, sahabat ku ini adalah seorang pengusaha konveksi baju muslim dan ia sudah punya langganan pengepul bahan di sana.... Sahabat ku sibuk dengan belanjaannya, dan aku pun sibuk dengan bungsu ku yang ga bisa diam, lompat sana sini dan putar sana sini... hingga tau-tau dia senggol gulungan kain yang di susun berjejer di sepanjang toko bahan itu, jatuh lah satu persatu gulungan bahan baju itu dan menimpa ku dan si bungsu... untung lah ga smua nya jatuh bergelimpangan karena penjaga toko nya segera menangkap gulungan-gulungan lain agar tidak menimpa kami..... uuhhh dasar bocah..!! ga bisa diem sii, sergah ku... ia pun diam sejenak.... Oh Bungsu ku pun merengek, bunda aku capeeekkk... oh iya sbentar ya sayang, maaf ya jawab ku, sbentar lagi kita pulang ok..!!

Selesai membeli bahan, aku dan sahabat bergegas ingin kembali ke Ambas tempat kami menitip kan kendaraan, tapi saat akan naik taxi, terlihat beberapa orang preman yang sedang menghampiri supir taxi yang baru saja menurunkan penumpang nya, ah kasian sekali si pak supir, ternyata ia di minta jatah karena menurunkan penumpang di wilayah mereka...

Melihat hal itu kami segera berjalan lebih jauh sedikit agar pak supir taxi nya tidak di minta uang oleh para preman... tetapi di kejauhan ku lihat ada bis yang menuju ke Ambassador, tanpa pikir panjang ku hentikan saja bis itu dan segera ku ajak sahabat ku naik, walau sahabat ku agak keberatan karena kasihan anakku.. tapi ku yakin kan ia bahwa anakku akan baik-baik saja kok naik bis, walau ini pengalaman pertamanya, karena ia biasanya naik kendaraan yang kecil angkot namanya....

Apa lacur, rupanya bis yang kami naiki ternyata penuh tempat duduknya sudah terisi smua, padahal dari kejauhan masih nampak kosong... wah, aku jadi agak ragu, apakah anakku akan bisa diam saja dengan kondisi dia akan berdiri agak lama, karena ku lihat jalanan macet sekali...

rupanya benar saja, apa yang di khawatirkan sahabat ku pun terjadi.. anak ku mulai gelisah, wajah nya kuyu kelelahan, basah oleh keringat yang mengalir. Sahabat ku merasa sangat bersalah, ia memandang ku dan beralih ke anakku... dan berbisik pada anakku, maafin tante ya sayaangg.... Maafin tante yaa.... Jangan nangis yaaa, sabar yaa, nanti kita cepat sampai kalo adek ga nangis okay... untunglah anakku bisa memahami dan berusaha menikmati perjalanan pertama naik bis nya....

Alhamdulillah 40 menit terlewati sampai lah kami kembali ke Ambassador... Begitu turun dari bis, ia langsung berseru.... Aku mau makan... aku mau minum..... rupanya 40 menit di dalam bis, sudah menyerap seluruh energinya, lapar dan haus di buatnya... padahal selama perjalanan berangkat tadi dan selama keliling-keliling di TA ia baik-baik aja..... wow, capeeekkk benar nampaknyaa... smakin merasa bersalah sahabat ku... tapi ku yakin kan sahabat ku bahwa namanya juga anak kecil, pasti akan begitu....

Selesai makan dan minum, kami segera meninggalkan Ambas, dan berjibaku lagi dengan kemacetan yang luar biasa, karena kali ini kami berbarengan dengan orang-orang yang serempak meninggalkan kantornya menuju ke rumah masing-masing....

Sepanjang perjalanan pulang sahabat ku mengatakan rasa bersalahnya karena telah mengajak anakku naik bis, dan minta tolong jangan katakan pada suami ku... ada-ada saja ku bilang... santai aja kenapa sih, wong anakku udah biasa aja tuh, liat aja sekarang dia malah nyanyi-nyanyi sendiri.... Iya tapi kan gw, jadi ga enak... ksian kan anak lu tuh... aaahh sudah laahh tenang ajaa, ujar ku... Insya Allah dia akna baik-baik aja.

Tak terasa, sampai juga kami di rumah sahabat ku, dan segera ku keluarkan kendaraan ku, dan pamit pulang... karena aku juga harus menjemput suamiku di kantor nya.....

Tiba di kantor suamiku, kami harus menunggu lebih kurang setengah jam, karena ia masih ada pekerjaan yang belum selesai... sambil menuggu ku ajak anakku ngobrol, ku Tanya apa ia senang dengan pengalaman barunya naik bis yang besar dan berdiri pula..... Ternyata ia cukup senang, Cuma ia bilang agak kesal karena harus berdiri berdesakan saja...... lalu ku katakan padanya, ga apa sayang.... Enak kan naik mobil rame-rame.... Dan banyak anginnya lagi, ya ga..? Ia pun tersenyum dan bilang iya bunda aku senang.... Tapi aku capeeeekkk....... Tak lama ku lihat ia mulai terkulai.... Lunglai dan tertidur pulas......

Dasar anak kecil........ apa yang ada di pikirannya tetap akan di keluarkan.....

Capeeeeeekkkkk......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun