Selesai makan dan minum, kami segera meninggalkan Ambas, dan berjibaku lagi dengan kemacetan yang luar biasa, karena kali ini kami berbarengan dengan orang-orang yang serempak meninggalkan kantornya menuju ke rumah masing-masing....
Sepanjang perjalanan pulang sahabat ku mengatakan rasa bersalahnya karena telah mengajak anakku naik bis, dan minta tolong jangan katakan pada suami ku... ada-ada saja ku bilang... santai aja kenapa sih, wong anakku udah biasa aja tuh, liat aja sekarang dia malah nyanyi-nyanyi sendiri.... Iya tapi kan gw, jadi ga enak... ksian kan anak lu tuh... aaahh sudah laahh tenang ajaa, ujar ku... Insya Allah dia akna baik-baik aja.
Tak terasa, sampai juga kami di rumah sahabat ku, dan segera ku keluarkan kendaraan ku, dan pamit pulang... karena aku juga harus menjemput suamiku di kantor nya.....
Tiba di kantor suamiku, kami harus menunggu lebih kurang setengah jam, karena ia masih ada pekerjaan yang belum selesai... sambil menuggu ku ajak anakku ngobrol, ku Tanya apa ia senang dengan pengalaman barunya naik bis yang besar dan berdiri pula..... Ternyata ia cukup senang, Cuma ia bilang agak kesal karena harus berdiri berdesakan saja...... lalu ku katakan padanya, ga apa sayang.... Enak kan naik mobil rame-rame.... Dan banyak anginnya lagi, ya ga..? Ia pun tersenyum dan bilang iya bunda aku senang.... Tapi aku capeeeekkk....... Tak lama ku lihat ia mulai terkulai.... Lunglai dan tertidur pulas......
Dasar anak kecil........ apa yang ada di pikirannya tetap akan di keluarkan.....
Capeeeeeekkkkk......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H