Hanya langit tempat melukis awan dan pelangi.. Hanya itu yang ku mengerti.. Seperti saat sekarang aku berpijak, menjejaki perasaan yang sulit untuk diterjemahkan.. Ada harapan untuk mendapatkan apa yang ku impikan, juga penyesalan yang tak pernah ingin aku tahu.. Lalu bagaimana untuk menjawab tanya jika untuk bertanya pun aku tak bisa?!
Dia masih terguguk di ujung jembatan layang, menanti hujan, hingga kini membayang.. Kemana lagi hendak menanti.. Lalu yang seterusnya terlihat, menjadi terasa.. Yang tak terlihat, menjadi tak terasa.. Namun, terkadang yang tak terlihat juga dapat kita rasakan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H