Mohon tunggu...
Eka Rahma
Eka Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Minyak Jelantah sebagai Bahan Dasar Pembuatan Lilin Aromaterapi

25 Agustus 2024   18:46 Diperbarui: 25 Agustus 2024   18:53 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Lilin Aromaterapi Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Di SDN1 Banjarejo ,Malang

Kabupaten Malang -- Sabtu (23/3/2024) Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, Fakultas Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Prodi Ilmu Pengetahuan Sosial (05) melakukan kegiatan pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi nyata pada matakuliah Projek Kepemimpinan yang diterapkan secara langsung untuk memberikan manfaat lebih bagi lingkungan di sekitar. Sasaran kegiatan ini ditujukan pada siswa sekolah dasar yang berada di SD Negeri 1 Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Faktor yang melandasi kegiatan ini dilakukan ialah siswa masih belum belajar tentang pengolahan limbah minyak jelantah sebagai lilin dalam upaya penanganan limbah yang ada di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, dengan adanya pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, diharapkan siswa dapat mengetahui cara mengolah limbah di sekitarnya dengan baik dan benar serta dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif.

       Program  yang  dilaksanakan  melalui Proyek Kepemimpinan ini adalah  melakukan  sosialisasi  dan  pelatihan  pembuatan   lilin  aromaterapi  dari  minyak jelantah. Pelaksanaan  kegiatan menggunakan  metode  pemaparan  materi dan   praktik pengolahannya.   Praktik  ini  ditujukan   kepada peserta didik khususnya kelas IV di SDN 1 Banjarejo Kabupaten Malang  dengan  tujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif anak-anak sekolah dasar, memanfaatkan minyak yang sudah tidak layak pakai sebagai bahan baku, dan meningkatkan keterampilan dalam pembuatan produk lilin untuk mengurangi limbah yang dapat berdampak negatif melalui pencemaran lingkungan.

sumber gambar pribadi
sumber gambar pribadi
       Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN 1 Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang siswa masih belum belajar tentang pemanfaatan limbah minyak jelantah sebagai lilin dalam upaya penanganan limbah yang ada di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, dengan adanya pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, diharapkan siswa dapat mengetahui cara mengolah limbah di sekitarnya dengan baik dan benar. Berdasarkan wawancara yang  dilakukan bersama kepala sekolah, didapatkan hasil bahwa pihak sekolah menerima dengan baik dan terbuka adanya kegiatan kegiatan yang melibatkan siswa, sehingga mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Kegiatan pelatihan pengolahan limbah bekas ini sangat mendukung kegiatan di SDN 1 Banjarejo Malang yang mana mulai menerapkan kurikulum merdeka. Kegiatan dilaksanakan untuk mengisi kegiatan P5 yang mulai diterapkan.

sumber gambar pribadi 
sumber gambar pribadi 
sumber gambar pribadi 
sumber gambar pribadi 
sumber gambar pribadi 
sumber gambar pribadi 

       Kegiatan pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi dilaksanakan bersama siswa kelas IV SDN 1 Banjarejo. Sebelum menuju sesi utama melakukan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, diberikan materi terkait pentingnya pengelolaan limbah yang mendapatkan respon positif dari siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan antusiasme siswa kelas IV dalam menyebutkan contoh, menjawab pertanyaan, dan antusiasme siswa dalam bertanya kepada pemateri di depan. 

Berdasarkan wawancara pada siswa dan beberapa guru kelas didapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Menurut pendapat mereka, kegiatan ini sangat menarik dan menyenangkan, dimana siswa mendapatkan pengetahuan baru terkait pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan dasar pembuatan lilin aromaterapi. Selain itu, kegiatan ini sangat mendukung dan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa, karena mereka dapat membuat kreasi lilin sesuai dengan imajinasi mereka yang lebih menarik dan sekreatif mungkin dengan menciptakan berbagai model lilin aromaterapi. Hasil karya siswa dalam bentuk lilin aromaterapi juga dapat dipamerkan sebagai bentuk dukungan terhadap sekolah yang berwawasan lingkungan. Tidak hanya itu, setiap siswa juga diberikan hasil karya lilin aromaterapi sebagai kenang-kenangan mengikuti kegiatan P5 ini. Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan ini tidak hanya berhasil dalam transfer pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan sikap positif dan keterampilan berpikir kreatif yang berguna bagi siswa. Harapan kami dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat bermanfaat dan diterapkan untuk keberlanjutan warga sekitar, baik dari kalangan muda maupun tua terkait mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun