Mohon tunggu...
Eka Puspita Rini
Eka Puspita Rini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Hobi Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu dan Hujan

16 Mei 2024   21:08 Diperbarui: 16 Mei 2024   21:23 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika langit mulai menggelap,

Dan awan-awan menggantung rendah,

Rintik hujan datang perlahan,

Seperti bisikan rahasia dari angkasa.

Kamu dan hujan, dua kisah terjalin,

Dalam setiap tetes yang jatuh,

Aku melihat senyummu,

Seakan alam semesta tahu,

Betapa aku merindukanmu.

Gemuruh langit mengisi sepi,

Menggetarkan jiwa yang rindu,

Namun, di balik badai dan kilat,

Ada ketenangan dalam kenangan kita.

Seperti hujan yang menyuburkan tanah,

Kehadiranmu menghidupkan hatiku,

Setiap tetes membawa harapan,

Bahwa setelah badai, pelangi akan datang.

Dalam riuh dan sejuknya hujan,

Aku menemukan dirimu, 

Dalam setiap hembus angin dan gemericik air,

Kamu dan hujan, harmoni yang tak terpisahkan.

Meski jarak memisahkan kita,

Hujan ini adalah jembatan,

Menyatukan hati yang terpisah,

Dalam rindu yang tak pernah padam.

Kamu dan hujan, dua kisah yang abadi,

Dalam ingatan, dalam cinta,

Hujan akan selalu mengingatkanku,

Bahwa di setiap rintik, ada kamu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun