Mohon tunggu...
ekapratiwi
ekapratiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa jurusan filsafat yang suka menulis berbagai hal, di sini saya ingin berbagi dengan para pembaca tentang apa yang saya ketahui atau saya fikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pernikahan Dini Menjadi Trend, Apa Dampak Buruk dan Penyebabnya?

18 November 2024   12:44 Diperbarui: 18 November 2024   15:19 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang melibatkan anak-anak, saat ini pernikahan dini semakin ramai terjadi terutama mereka yang tinggal di desa-desa. Pernikahan dini dianggap hal biasa dan bukan hal tabu lagi, padahal pernikahan dini memiliki banyak dampak buruk seperti:

  • Psikologis yang dapat terganggu, masa remaja yang hilang mengakibatkan gejolak emosi yang tidak stabil sehingga akan mempengaruhi hubungan suami istri, prilaku terhadap anak, banyaknya konflik yang akan terjadi, dan hingga dapat menyebabkan perceraian.
  • Perkembangan anak yang dapat terganggu, pola asuh orang tua pada anaknya pasti akan menjadi buruk akibat emosi yang tidak stabil. Ketika seharusnya seorang anak mendapatkan lingkungan yang baik, tenang, penuh kasih sayang dan harmoni agar membuat anak merasa aman dan berkembang secara optimal, justru hal ini tidak bisa di dapatkan akibat orang tua yang belum dewasa.
  • Resiko KDRT yang tinggi, menurut studi wanita yang menikah dini lebih rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Ini disebabkan pasangan yang tidak dapat berfikir dewasa karena usia yang masih terlalu muda sehingga sangat muda terbawa emosi. Pada akhirnya masalah tidak dapat diselesaikan dengan percakapan  namun lebih sering dengan kekerasan verbal maupun fisik. Bahkan kekerasa seksual dalam hubungan rumah tangga juga lebih tinggi bagi wanita yang menikah sebelum waktunya, terutama  bagi pasangan yang tinggal jauh dari orang tua dan memiliki jarak usia yang jauh.
  • Rantai kemiskinan yang akan terus tersambung, masa muda yang seharusnya digunakan untuk mencari ilmu, belajar, mempelajari skill-skill untuk dunia kerja, dan mencari pengalaman sebanyak mungkin untuk masa dapan yang carah. Sayangnya akibat pernikahan dini wanita muda harus mengurus rumah tangga dan membesarkan anak dengan keterbatasan ilmu pengetahuan akibat dari berhentinya sekolah sebelum waktunya. Suami sebagai pencari nafkah juga akibat pernikahan dini hanya bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar dengan gaji yang sedikit akibat kurangnya ilmu, tidak ada ijazah yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan , dan tidak adanya skill megakibatkan lapangan pekerjaan menjadi sangat terbatas.
  • Dampak pada kesehatan, kondisi Rahim wanita yang masih terlalu dini dapat menyebabkan banyak resiko terhadap kandungan dan janin. Tidak jarang terjadinya keguguran akibat Rahim yang tidak kuat, meninggalnya ibu atau anak akibat belum siapnya tubuh menghadapi persalinan, dan bahkan bayi yang dapat lahir dalam keadaan tidak sempurna.

Itu tadi beberapa dampak buruk dari pernikahan dini, masih banyak lagi dampak pernikahan dini yang dapat dirasakan namun dari banyaknya dampak pernikahan dini yang dapat terjadi mengapa pernikahan dini masih marak terjadi. Ini beberapa alasan pernikahan dini terjadi:

  • Kondisi ekonomi yang sulit, akibat terlahir dari keluarga yang miskin banyak anak yang akhirnya tidak bisa melanjutkan sekolahnya karna itu banyak dari mereka yang memilih untuk menikah dengan harapan bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik, namun sayangnya hal ini justru menyebabkan rantai kemiskinan semakin menjerat mereka.
  • Pergaulan bebas, tidak jarang bahkan kebanyakan pernikahan dini diakibatkan oleh pergaulan bebas. Anak-anak di jenjang sekolah yang mulai mengenal cinta dan berpacaran sering kali tidak mengenal batasan, akibatnya mereka dengan sengaja melakukan hubungan seksual diluar pernikahan sampai-sampai mereka mengandung anak dari hasil hubungan tersebut, ini menjadi faktor yang paling sering dijumpai.
  • System budaya, dibeberapa daerah masih banyak sekali budaya yang mengharuskan anak-anak mereka melakukan pernikahan dini. Biasanya mereka bahkan sudah dijodohkan sedari mereka masih sangat kecil.

Pada dasarnya pernikahan dini tidak seharusnya terjadi, karena dapat menyebabkan banyak sekali dampak buruk untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun