Mohon tunggu...
Eka Prasetya
Eka Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Tertarik dengan isu-isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Aspek Pendorong Bencana Longsor Kabupaten Gayo Lues

3 Mei 2023   07:29 Diperbarui: 3 Mei 2023   07:31 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Gayo Lues merupakan salah satu daerah  yang terletak di bagian tengah provinsi Aceh yang terbentuk berasas UU No. 4 Tahun 2002 tentang pembentukan Kabupaten Gayo Lues. Luas wilayah ini mencapai 3.775 km2. Dari posisi geografisnya, Kabupaten Gayo Lues berada di dataran tinggi bersama pegunungan dan perbukitan yang mengelilinginya, kondisi ini masuk dalam daerah yang rawan bencana dan sangat berdampak terhadap fenomena.

Curah hujan di Kabupaten Gayo Lues sangat tinggi, terlebih pada musim hujan yang biasanya terjadi pada bulan September hingga Maret. Rata-rata mampu mencapai 2.500 mm per tahun. Hal ini pun menjadi salah satu aspek pendorong terjadinya bencana alam, salah satunya adalah tanah longsor, ditambah kemiringan lereng yang terjal dan topografi yang beragam. Akan tetapi, selain aspek fisik wilayah, faktor sosial masyarakat menjadi salah satu penyumbang terjadinya tanah longsor seperti penebangan hutan dan eksploitasi lahan yang menimbulkan kerugian materi maupun nonmateri.

Terjadinya fenomena longsor dapat dipicu saat air hujan yang jatuh ke tanah dan merendam lapisan tanah yang terdiri dari batuan, pasir, dan tanah liat. Ketika curah hujan terus menerus tinggi, air akan menumpuk di permukaan tanah dan merembes ke lapisan tanah di bawahnya. Pada saat lapisan tanah di bawah permukaan terendam air maka akan meningkatnya tekanan air dan mengurangi kekuatan tanah. Akibatnya, tanah menjadi lebih mudah bergerak dan meluncur, terutama pada bidang-bidang yang terjal.

Apabila demikian maka dibutuhkannya upaya mitigasi yang baik dari masyarakat maupun pemerintah seperti pembangunan infrastruktur yang kuat, yang mampu beradaptasi dengan guncangan bencana, memperkokoh bangunan, serta yang bisa menahan beban longsor (Lacasse et al., 2009). Selanjutnya, dapat melakukan pengendalian tata guna lahan, konversi tanah dan air, seperti menanam vegetasi pada lereng yang rawan terjadinya tanah longsor. Selain itu, mampu melakukan pemetaan persebaran terjadinya tanah  longsor dan jalur evakuasi menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) yang akan berperan dalam mengolah dan menggambarkan data spasial secara sederhana nantinya. (Ayuningtyas, 2022).

Kabupaten Gayo Lues terdiri dari 11 kecamatan, 25 kelurahan, dan 144 kampung. Terletak di ketinggian 100-3000 mdpl, Kab. Gayo Lues tersusun dari bermacam-macam batuan dengan batuan gamping sebagai dominasi formasinya. Memiliki karakeristik yang bervariatif membuat kabupaten ini terbagi menjadi 6 kelas (tabel 1.1), lalu Gayo Lues beriklim  basah, tingkat kelembaban dan curah hujan daerah ini nisbi tinggi. Biasanya, curah hujan tertinggi berlangsung pada bulan Maret hingga September (tabel 1.2).

Kelas Kemiringan

No

Kemiringan Bidang (%)

Bentuk

Luas (ha)

Persentase (%)

1.

0 - 5

Datar

967,42

0,17

2.

5 - 8

Landai

42.019,39

7,57

3.

8 - 15

Berombak

45.591,20

8,21

4.

15 - 25

Bergelombang

128.601,43

23,17

5.

25 - 40

Berbukit

94.024,51

16,94

6.

> 40

Bergunung

243.788,07

43,93

Jumlah

554.991,06

100,00

Sumber : Hasil Digitasi Peta RBI Gayo Lues

Curah Hujan Gayo Lues Periode 2007 sd 2011

No

Bulan

Curah Hujan (mm)

Rata-Rata

1

Januari

22.00

158.00

127.00

112.00

206.00

125.00

2

Februari

43.50

152.00

85.00

61.50

194.50

107.30

3

Maret

217.50

161.50

447.50

226.50

311.50

272.90

4

April

322.50

248.00

197.50

145.50

205.00

223.70

5

Mei

207.00

108.00

161.50

59.50

168.00

140.80

6

Juni

145.00

274.00

122.50

155.50

121.50

163.70

7

Juli

108.50

248.50

43.50

87.50

28.50

103.30

8

Agustus

145.50

181.00

155.00

85.00

294.50

172.20

9

September

64.00

885.00

144.00

311.00

156.50

312.10

10

Oktober

287.00

129.00

286.00

219.50

85.50

201.40

11

November

179.50

258.00

203.50

385.50

226.00

250.50

12

Desember

180.50

150.00

218.50

218.00

243.50

202.10

Rata-rata

160.21

246.08

182.63

172.25

186.75

206.82

Sumber: (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Aceh, 2017)

Selaras dengan Paimin dan Pramono (2009), kemiringan dan curah hujan yang  tinggi di Kabupaten Gayo Lues membuatnya memenuhi aspek-aspek untuk terjadinya tanah longsor, sebagaimana yang tertera pada tabel diatas. Kemiringan lahan Kab. Gayo Lues mencapai 43.93% dari total luas lahan dan intensitas curah hujannya menyebabkan kelembaban udara di Kab. Gayo Lues berada pada angka 84--89% dengan rata-rata dalam 10 tahun terakhir yaitu 86,6 %. Hal ini pun dibuktikan dengan banyaknya berita tentang bencana tanah longsor yang di Kabupaten Gayo Lues, berikut diantaranya:

Framing Text

 (Berita Tanah Longsor di Kabupaten Gayo Lues)

NO

Title News

Date

Time

Media

Explanation

1.

Longsor Kembali Terjadi di Jalan Nasional Aceh Tengah-Gayo Lues

31 Januari

8:52 WIB

kumparan.com

Hujan deras menyebabkan terjadinya longsoran tanah dan batu dari bukit di jalan nasional yang menghubungkan Kota Takengon (Kabupaten Aceh Tengah) dengan Blangkejeren (Kabupaten Gayo Lues). BPBD Kabupaten Aceh Tengah telah melakukan koordinasi dengan pihak penanggung jawab jalan nasional tersebut. Alat berat telah dikerahkan ke lokasi guna pembersihan material longsor berupa tanah dan batu.

2.

Longsor Menutupi Badan Jalan Gampong Ise-Ise Gayo Lues

26 Januari 2023

14:00 WIB

bpba.acehprov.go.id

Terjadi longsor yang menutupi badan jalan di Gampong Ise-Ise, Gayo Lues. Kejadian ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan tanah yang labil di wilayah tersebut. Longsor tersebut mengakibatkan akses jalan ke beberapa desa di wilayah tersebut terhambat, dan juga mempengaruhi aktivitas transportasi dan ekonomi lokal. Pihak berwenang telah melakukan penanganan dengan membersihkan jalur yang tertutup longsor dan memastikan keamanan akses jalan.

3.

Jalan Gayo Lues -- Abdya Tertimbun Longsor

31 Oktober 2022

Acehekspres.com

Terjadi longsor di Jalan Gayo Lues-Abdya yang menyebabkan jalan tertimbun material tanah dan batu. Kejadian ini terjadi pada saat cuaca buruk dan curah hujan yang tinggi, yang membuat kondisi tanah tidak stabil. Longsor ini menghambat arus lalu lintas dan aktivitas transportasi di wilayah tersebut. Petugas dari BPBD setempat telah melakukan tindakan penanganan dengan membersihkan jalan dari material longsor dan memastikan keamanan akses jalan

4.

Jalan Lintas Gayo Lues -- Aceh Timur Tertutup Longsor

19 November 2022

21:29 WIB

baranewsaceh.co

Jalan lintas Gayo Lues-Aceh Timur, Aceh, telah tertutup akibat longsor yang terjadi pada Sabtu (13/3) pagi. Longsor ini terjadi di Desa Blang Kuta, Kecamatan Pining, Gayo Lues. Beberapa kendaraan yang sedang melintas di jalan tersebut terjebak dan terpaksa berhenti. Tim dari BPBD dan Polri telah dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan.

5.

Longsor, Jalan Penghubung Gayo Lues -- Aceh Tenggara Putus

16 Mei 2021

22:23 WIB

Jalan penghubung antara Gayo Lues dan Aceh Tenggara putus pada Minggu, 16 Mei 2021. Longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan menyebabkan material longsor menutupi jalan sehingga tidak ada kendaraan yang dapat melintasi daerah tersebut. Pihak BPBD dan TNI sedang melakukan upaya pemulihan untuk membersihkan material longsor dan memperbaiki jalan agar dapat dilalui kembali.

Dari serangkaian penjelasan yang disebutkan diatas maka dapat diketahui bahwa tanah longsor dapat menyebabkan banyak kerugian, baik bagi lingkungan maupun masyarakat yang tinggal di daerah kejadian perkara, diantaranya:

  1. Kerugian Ekonomi: Tanah longsor dapat merusak infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Selain itu, produksi pertanian dan peternakan dapat terganggu akibat kerusakan pada lahan dan kehilangan sumber daya.
  2. Kerugian Lingkungan: Tanah longsor dapat merusak ekosistem yang ada di daerah tersebut, termasuk hilangnya habitat dan spesies yang ada di sekitar lokasi longsor.
  3. Kerugian Kehidupan: Tanah longsor dapat mengakibatkan kehilangan nyawa dan luka-luka pada manusia yang tinggal di daerah yang terkena dampaknya.
  4. Gangguan Kesehatan: Tanah longsor dapat menyebabkan air minum tercemar dan menyebarkan penyakit yang membahayakan kesehatan manusia seperti diare dan leptospirosis.
  5. Gangguan Sosial: Tanah longsor dapat menyebabkan terputusnya komunikasi dan aksesibilitas, yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan untuk mencari bantuan atau evakuasi dalam situasi darurat.
  6. Kerugian Psikologis: Tanah longsor dapat menyebabkan stress dan trauma pada masyarakat yang terkena dampaknya, terutama bagi mereka yang kehilangan rumah atau anggota keluarga mereka.

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kondisi daerah Kabupaten Gayo Lues memang memenuhi aspek-aspek pendukung terjadinya tanah longsor, seperti curah hujan yang membuat kelembaban tinggi dan kemiringan bidang yang mendominasi. Untuk itu, diperlukannya manajemen yang bijak guna mengatasi permasalahan ini baik pra dan pasca-bencana agar mengurangi kerugian  sebagaimana diantaranya tertera ditabel Framing Text berita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun