Mohon tunggu...
Ekapatriani Paparesi
Ekapatriani Paparesi Mohon Tunggu... Mahasiswa - belum menikah

sociologi educationsUnj20

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Berbasis Literasi Digital pada Siswa SMA di Masa Sekarang Ini

29 Desember 2021   19:41 Diperbarui: 29 Desember 2021   19:46 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

     Literasi digital merupakan pengetahuan serta keckapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Dalam era serba digital seperti sekarang ini, perkembangan media digital dan teknologi informasi memberikan tantangan bagi pengguna dalam mengakses, memilih, dan memanfaatkan informasi dan kemampuan dalam menelusuri informasi tersebut membutuhkan ketepatan dan kualitas informasi yang diperoleh oleh penggunanya. Kemampuan inilah yang saat ini dikenal dengan literasi yang dipahami lebih sekedar kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, literasi merupakan kemampuan individu untuk menggunakan seluruh potensi dan skill yang dimiliki dalam kehidupan. Keadaan inilah yang menjadikan alasan mengapa program literasi media digital sangat diperlukan. Program literasi media digital diperlukan untuk mewujudkan pengguna yang mampu mengetahui apa yang mereka butuhkan, strategi dalam menelusuri sumber informasi yang relevan, menimbang, menggunakan dan menyebarkannya secara benar.

     Pada kalangan dewasa khususnya pelajar kata literasi merupakan suatu topik yang banyak diperbincangkan. Berjalannya teknologi yang semakin maju, mendorong terjadinya perubahan dalam konsep literasi itu sendiri. Awalnya literasi hanya merujuk pada kemampuan untuk membaca dan menulis teks serta kemampuan untuk memaknai namun saat ini konsep literasi ini terus berkembang dan terbagi ke dalam beberapa bentuk literasi, salah satunya yakni literasi digital.

     Penerapan literasi digital disekolah selama pandemi ini yang dilakukan adalah komunikasi dengan guru atau peserta didik menggunakan WA Grup. Mengirim tugas sekolah juga melalui E-mail. Pembelajaran dengan cara online, yakni melalui aplikasi (E-learning, Live streaming dan meet google). Implementasi program literasi digital dalam gerakan literasi sekolah diharapkan dapat mendorong peserta didik dan seluruhwarga sekolah lainya dalam mendukung keterampilan, sebagaimana yang telah dijelaskan pengguna computer untuk mendudukung peserta didik dalam berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah dengan cara diberi permasalahan dalam pembelajaran, dipancing dengan pertanyaan, dan berupaya mencari pemecahan masalah dengan mencari berbagai informasi melalui internet. 

     Peserta didik dilatih untuk memahami dan mengkomunikasikan ide. Setelah memahami apa dipelajari, peserta didik didorong untuk membagikan ide -- ide yang telah diperolehnya melalui kegiatan literasi digital. Dengan adanya kegiatan digital literasi juga dapat meningktkan kegiatan berkerja sama dalam melakukan pekerjaan bersama orang lain, oleh karena itu dengan literasi digital peserta didik dilatih untuk bekerja sama dengan orang lain, kelompok lain, bidang lain, dengan berbagi informasi dan pengamalan melalui media computer. 

     Penilaian pembelajaran pada masa pandemi covid-19 ini hanya berfokus kepada penilaian kognitif peserta didik. Misalnya seperti penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan, dan peniliian sikap spiritual. Semua penilian tersebut dilihat dari rajinnya peserta didik dalam mengumpulkan tugas setiap minggunya dan juga dari benar salahnya dalam mnyelesaikan soal yang diberikan. Penilaian pembelajaran ini selalu dilakukan setiap minggunya karena pengumpulan tugas dilakukan satu minggu sekali. Dalam penilaian guru juga melihat dari kerapian buku latihat, tulisan dalam mengerjakan setiap soal dan juga ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas. Hal ini menjadi pertimbangan semua guru kelas dalam melakukan penilaian. 

     Adapun prosesnya yaitu seperti tugas, misalnya instruksi tertulis yang detaik, tapi cukup ringkas, akan sangat membantu siswa dalam memahami apa saja yang harus dikerjakan. Selain itu, ketetntuan tanggal dan jam pengumpulan tugaspu harus yang jelas serta memberikan kerangka waktu yang waktu pasti agar sirkulasi pengerjaan dan penilaian tugas dapat berjalan rapi. Selanjutnya ada ujian, misalnya materi ujian disusun agar dapat dikerjakan secara open book, atau pada sistem daring daring yang lebih terintegrasi, ujian juga dapat dikerjakan oleh siswa dari rumsah secara eal time sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Adapun diskusi online, misalnya diskusi tentang suasu materi perkelompok yang selanjutnya akan dijelaskan ulang oleh kelompok melalui proses prsentasi dan akan dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab. 

     Kondisi pandemi saat ini menuntut pendidik dalam hal ini adalah guru untuk berinovasi mengubah pola pembelajaran tatap muka menjadi pola pembelajaran tantpa tatap muka. Model pembelajaran yang bisa digunakan oleh tenaga pendidik sebagai media penyampaian ilmu pengetahuan, yaitu daring dan pembelajaran campuran (kombinasi dari dua metode pembelajaran yaitu tatap muka dan pembelajaran daring). Metode pembelajaran daring tidak menuntut siswa untuk hadir di kelas, siswa dapat mengakes pembelajaran melalui media internet. Adapun metode pengajaran lain yaitu seperti diskusi, demostrasi, observasi dan praktik lapangan. 

     Media pembelajaran melalui E-learning dan live streaming melalui slite power poin. Metode pembelajaran daring yang paling utaa juga adalam guru. Setelah itu menggunakan fasilitas WA atau sering dikenal dengan whatsapp, dimana guru membuat WhatsApp Group sehigga semua siswa dapat terlibat dalam group. Tugas --tugas yang diberikan juga melalaui WhatsApp Group. Bahkan jika memang siswa masih belum memahami maka guru akan menambahkan dengan mengirimkan video. Pengumpulan tugaspun lebih memudahkan siswa dengan melalui pesan WhatsApp dan biasanya siswa memforo tugas tersebut dan mengirimkan kepada guru. Bahkan adapun video tutorial yang dibuat oleh guru banyak juga diunggah lewat whatsapp . 

     Content creator adalah orang yang membuat konten atau isi berupa teks (tulisan), gambar (foto/grafis), suara (audio) serta video. Content creator juga memilki arti yaitu orang -- orang yang membuat materi (konten) yang memilki nilai edukasi dan hiburan. Materi ini juga kelak disesuaikan dengan keinginan atau ketertarikan dari audiens. Content creator yang pernah dibuat oleh ibu yaitu content sederhna saja yang berupa gambar/foro dan juga sebuah video sederhana atau video singkat.

     Bentuk pengajaran terkait dengan media digital yaitu banyak menyampaikan rangkuman materi dalam bentuk power poin dan dimasukkan pada e-learning da live streaming. Ada pun bentuk support yang dilakukan sekolah untuk seorang content creator yaitu menyiapkan fasilitas computer dan wifi disekolah. 

Dalam penerapan literasi digital di sekolah guru dituntut sebagai fasilitator untuk tidak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun