Mohon tunggu...
Ekapatriani Paparesi
Ekapatriani Paparesi Mohon Tunggu... Mahasiswa - belum menikah

sociologi educationsUnj20

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkuliahan Daring

27 Juni 2021   21:35 Diperbarui: 27 Juni 2021   21:49 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hampir tidak ada yang menyangkah wajah pendidikan nasional saat ini berubah drastis akibat adanya Covid-19. Dalam aku kurang lebih hamper 2 tahun  pembelajaran tatap muka atau pendidikan formal telah digantikan dengan permbelajaran dari rumah. Hal ini didasarkan pada surat edaran pemerintah Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus corona, maka belajar dari rumah (BDR) dilaksanakan melalui pembelajaran daring (dalam jaringan). Sebagai warga Negara yang baik kita tentu menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah.

Penerapan pola pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh tentu sangat berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu, semua pihak harus beradaptasi dengan kebiasaan baru saat pandmi ini. 

Pola belajara jarak jauh menuntut teknologi yang mampu untuk menciptakan suasana belajar yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara sempurna. 

Dalam pelaksanaannya, pola belajar jarak jauh membutuhkan kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua dirumah. Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini kita sudah memasuki era teknologi digital. 

Oleh karena itu, kebijakan pembelajaran melalui metode daring (dalam jaringan) bukanlah hal yang mengejutkan. Metode pembelajaran daring sangat bermanfaat, terutama dalam perkuliahan.

Perkuliahan online bukanlah sebuah sistem baru dalam dunia pendidikan, melainkan suatu sistem yang telah ada dengan beriringnya perkembangan dunia teknologi. 

Perkuliahan online atau daring menjadi alternatif yang kian membias di tengah merabaknya virus corona. Pandemi ini menurut semua lembaga, tanpa pengecualian harus menggunakan sarana media digital dalam kegiatan belajar semaksimal mungkin. 

Berbagai Universitas berlomba -- lomba menelisik cara -- cara yang efektif dalam mentransmisikan sistem pengajarannya. Perkembangan teknologi yang kian canggih mengakomodasi dan memobilisasi sistem perkuliahan ini.

Meskipun banyak manfaat dalam perkuliahan daring, tetapi ada saja kerentanan dalam penerapan sistem perkuliahan darurat yang ada. Penetrasi jaringan internet yang belum merata ke semua daerah. Dan metode daring belum bias diterapkan di satuan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). 

Terbatasannya pemerataan teknologi membuath daerah 3T kesulitan mengakses jaringan internet. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2009, tingkat penetrasi internet di pedesaan rata -- rata 51,91%, di perkotaan pun rata 78,08%. Hal ini menunjukkan kualitas jaringan yang rendah dan berdampak pada proses perkuliahan yang "lola" (loading lambat). Efektivitas dan mutu perkuliahan menjadi rendah dan sukar untuk dipahami dengan cepat.

Kepemilikan media sosial yang standar dengan penerapan daring. Kepemilikan media pembelajaran jarak jauh masih sangat kurang. Tentunya media atau sarana menjadi penentu. Jika masih sangat kurang, bahkan tidak akan tercapainya sistem daring. Media bisa menjadi tolok ukur sejauh mana perkuliahan online dinyatakan masih minim atau telah maksimal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun