Mohon tunggu...
Eka Rangga
Eka Rangga Mohon Tunggu... Konsultan - Global Security Analyst

Warga negara biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Deteren Militer: Meredam Ancaman Nuklir Korea Utara

9 September 2024   20:30 Diperbarui: 11 September 2024   16:49 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanggapi semakin berkembangnya senjata nuklir Korut, AS dan sekutunya di kawasan Semenanjung Korea terus memperkuat deteren dengan membangun kemampuan tempur multi-domain yang superior di berbagai spektrum pertempuran. Langkah tersebut mencakup peningkatan kehadiran militer dan penggelaran aset tempur AS di kawasan.

Khusus untuk AS, salah satu elemen kunci dari deteren adalah penguasaan doktrin Shock and awe. Harlan Ullman dan James Wade Jr dalam buku Shock and awe: achieving rapid dominance (1996), menjelaskan bahwa shock and awe adalah doktrin militer yang bertujuan untuk mencapai dominasi pertempuran secepat mungkin melalui penggunaan kekuatan militer secara masif. Strategi ini diimplementasikan dengan serangan simultan skala besar, berdaya hancur dan berakurasi sangat tinggi, yang dengan cepat melumpuhkan berbagai target strategis, termasuk pusat-pusat pengambilan keputusan musuh.

Doktrin shock and awe hanya dapat diterapkan oleh negara yang memiliki kekuatan militer tangguh dan kemampuan komprehensif dalam serangan presisi jarak jauh. AS memiliki armada pembom strategis terbesar di dunia yang terdiri dari pembom B-2, B-1B, dan B-52. Selain itu, AS juga memiliki ribuan pesawat tempur multifungsi, seperti F-22 dan berbagai varian dari F-35, F-15, F/A-18, dan F-16, serta ratusan pesawat serang elektronik EA-18G. Armada tempur udara tersebut didukung ratusan komponen pendukung, seperti pesawat AEW&C (Airborne Early Warning and Control), pesawat tanker, satelit intai, dan UAV strategis seperti RQ-4 Global Hawk.

AS memiliki persenjataan presisi berat jarak jauh dan taktis dalam jumlah besar, seperti Rudal jelajah Tomahawk, JASSM-ER, CALCM, AGM-88 HARM, JSOW, BLU/GBU “Bunker Buster”, dan Bom pintar (JDAM, GBU). Selain itu AS juga memiliki kemampuan power projection terkuat di dunia, didukung oleh 11 Carrier Strike Group yang masing-masing berpusat di kapal induk bertenaga nuklir (CVN). AS juga memiliki puluhan kapal perusak dan penjelajah yang dilengkapi sistem Aegis BMD (Ballistic Missile Defense/sistem pertahanan anti rudal balistik), serta mampu meluncurkan Tomahawk. Selain itu, AS memiliki puluhan kapal selam serang bertenaga nuklir yang juga mampu meluncurkan rudal Tomahawk.

Sistem BMD AS dan sekutu di kawasan, seperti THAAD (Terminal High Altitude Area Defense), Aegis, serta Patriot PAC-2/3/MSE, memperkuat lapisan deteren di kawasan secara signifikan. Sistem BMD dirancang untuk menghancurkan rudal balistik musuh sebelum mencapai target.

Komponen terakhir yang sangat penting dalam strategi deteren AS adalah kapabilitas nuklir. Doktrin peperangan nuklir AS berdasarkan pada konsep operasi Nuclear triad, yaitu kemampuan meluncurkan senjata nuklir dari darat (ICBM: Minuteman III), laut (SLBM: Trident II), dan udara (AGM-86 ALCM, Bom B-61 dan B-83). Tujuan dari Nuclear triad adalah menjamin kemampuan melakukan serangan nuklir balasan apabila diserang nuklir secara mendadak oleh musuh potensial. Saat ini arsenal nuklir AS memiliki 800 senjata berhulu ledak nuklir serta 1.550 hulu ledak nuklir. Berdasarkan fakta tersebut dan dalam konteks Mutually assured destruction (MAD), Korut bukan merupakan lawan sepadan bagi AS.

Kekuatan militer Korsel memiliki peran penting dalam memperkuat deteren koalisi di Semenanjung Korea. Korsel mengoperasikan ratusan pesawat tempur, seperti F-35A, F-15K dan F-16, yang dilengkapi dengan kemampuan serangan presisi jarak jauh. Selain itu, Korsel memiliki sistem rudal balistik jarak menengah Hyunmoo-2, dan rudal jelajah jarak jauh Hyunmoo-3. Korsel juga memiliki ribuan tank modern, termasuk yang tercanggih K2 MBT, serta ratusan sistem artileri modern seperti K9 SPH. Korsel memiliki sistem pertahanan udara canggih seperti KM-SAM dan Patriot PAC-2/3. Terakhir, Korsel memiliki 12 kapal perusak yang dilengkapi dengan sistem Aegis BMD dan kemampuan meluncurkan Hyunmoo-3.

Jepang, meskipun konstitusinya membatasi kemampuan militer ofensif, memiliki kekuatan pertahanan yang sangat mumpuni. Jepang mengoperasikan ratusan pesawat tempur, termasuk F-35A, F-15J, dan Mitsubishi F-2, yang semuanya memiliki kemampuan serang presisi tinggi. Untuk pertahanan udara, Jepang mengoperasikan sistem pertahanan udara Patriot PAC-2/3. Jepang juga mengoperasikan 36 kapal perusak, termasuk 8 perusak yang dilengkapi dengan sistem Aegis BMD.

Latihan militer gabungan antara AS, Korsel, dan Jepang berperan penting dalam memperkuat deteren, melalui peningkatan interoperabilitas sekaligus sebagai unjuk kekuatan bahwa kekuatan militer AS dan sekutunya selalu siap untuk digerakkan bersama saat dibutuhkan. Latihan gabungan ini selalu mendapat reaksi negatif dari Pyongyang, yang menganggapnya sebagai provokasi dan ancaman terhadap rezim Kim.

Efektivitas Deteren Militer

Deteren militer AS dan sekutunya dapat dinilai cukup efektif dalam mencegah eskalasi ancaman nuklir dari Pyongyang, karena hingga saat ini Korut tidak pernah melakukan provokasi serius. Namun, deteren ini terbukti tidak berhasil dalam upaya denuklirisasi, mengingat Korut tetap melanjutkan program senjata nuklirnya dan terus melakukan uji coba ICBM yang mengganggu ketenteraman serta rasa aman masyarakat di kawasan, khususnya di Korea Selatan dan Jepang. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan alternatif yang lebih efektif selain diplomasi, sanksi, dan deteren militer untuk menghentikan ambisi nuklir Korut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun