Mohon tunggu...
Eka Nurmawati
Eka Nurmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobby membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemendikbudristek: Tingkatkan Literasi dengan Buku Bacaan Bermutu

16 Maret 2023   12:50 Diperbarui: 16 Maret 2023   12:54 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia merupakan negara dengan indeks literasi yang masih sangat rendah, menurut UNESCO minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 %. Dari sini kita dapat tahu bahwa dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca. Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh world's Most Literature Nations Ranked dari Central Connecticut State University pada 2016, mengatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal membaca.

Data tersebut menggambarkan betapa mirisnya masyarakat Indonesia, yang masih sangat jarang akan pentingnya budaya membaca. Minat baca yang rendah bisa disebakan oleh beberapa alasan seperti, tidak dibiasakannya membaca sedari kecil, sarana membaca yang minim, dan bahan bacaan yang kurang menarik.

Menurut Nadiem Anwar Makariem, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada peluncuran Merdeka Belajar Episode 23 pada 27 Februari 2023 di Jakarta menyatakan bahwa, penyebab rendahnya kebiasaan membaca adalah masih kurang atau belum tersedianya buku bacaan yang menarik minat baca peserta didik.

Maka dari itu untuk menunjang dan meningkatkan minat baca dan literasi di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan program Merdeka Belajar Episode 23 : Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Tujuan dari program ini salah satunya yakni untuk meningkatkan kompetensi Literasi Peserta Didik dan menjawab tantangan rendahnya kemampuan literasi anak-anak Indonesia akibat rendahnya kebiasaan membaca sejak dini.

Kebijakan Merdeka Belajar Episode 23 : Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia, program ini berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang disertai dengan pelatihan bagi guru. Kebijakan tersebut telah lama dilakukan oleh kemendikbudristek dengan menghadirkan terobosan untuk sejumlah hal, jumlah judul buku, jenis buku yang dikirimkan, pendekatan yang dilakukan untuk mendistribusikan buku, sampai pada pemilihan sekolah yang menjadi sasaran penerima buku.

Pada tahun 2022, Kemendikbudristek telah menyediakan lebih dari 15.000.000 eksemplar buku bacaan bermutu denagn disertai pelatihan dan pendampingan untuk guru lebih dari 20.000 PAUD dan SD yang paling membutuhkan di Indonesia. " Ini adalah program pengiriman buku dengan jumlah buku dan jumlah penerima yang terbesar sepanjang sejarah Kemendikbudristek. Dan yang paling penting adalah bagaimana kami saat ini mengadakan peatihan dan pendampinagan untuk membantu sekolah memanfaatkan buku-buku yang diterima," kata Nadiem.

Upaya peningaktan mutu bacaan semakin gencar dilakukan oleh Kemendikbudristek sejak tahun 2022 dengan melibatkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa); Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP); Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUDikdasmen); serta Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Sejak saat itu sudah ada sekitar 15.000.000 eksemplar buku yang telah didistribusikan untuk leboh dari 20.000 PAUD dan SD yang paling membutuhkan di berbagai wilayah Indonesia.

Lebih lanjut lagi disampaikan oleh Mendikbudristek, bahwasanya terobosan yang telah dilakukan dalam program pengiriman buku ini dirancang berdasarkan situasi di lapangan yang harus segera ditangani. Berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN) tahun 20121, Indonesia saat ini sedang mengalami darutrat literasi, yakni satu dua peserta didik jenjang SD sampai SMA belum mencapai kompetensi minimum literasi.

Selain beberapa fakta yang disebutkan diatas, menurut hasil AN juga masih terdapat kesenjangan pada kompetensi literasi. Hal ini diungkapkan Mendikbudristek, dimana masih cukup banyak sekolah, terutama yang berada diwilayah 3T dengan peringkat literasi dan numerasi berada pada level satu atau sangat rendah.

Sehingga peran pemerintah sangat diperlukan dan kesadaran masyarakat untuk dapat meningkatkan literasi di Indonesia, dan diharapkan kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-23 : Buku Bacaan Bermutu Untuk Literasi Indonesia, bisa terus berlanjut demi meningkatkan literasi di Indonesia dan mempunyai generasi penerus yang melek liteasi agar tidak menjadi negara yang hanya padat penduduk namun padat dan kaya juga akan keunggulan intelektualnya.

Salam Literasi!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun