Mohon tunggu...
Eka nur Hanifah
Eka nur Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa BK PPG Prajabatan Gel 1 Tahun 2023

Saya memiliki hobi bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menumbuhkan Kembali Semangat Belajar Peserta Didik di Sekolah Pasca Pembelajaran Daring

17 Oktober 2023   16:49 Diperbarui: 17 Oktober 2023   17:00 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Eka Nur Hanifah

Mahasiswa PPG Prajab  BK-FKIP-UKSW Salatiga

 

Pengertian semangat yang selama ini berkembang di masyarakat sering-kali disamakan dengan motivasi. Menurut McDonald dalam Oemar hamalik, "Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions." Motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Tabrani Rusyan berpendapat, bahwa motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986) mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.Dari pengertian motivasi diatas dapat di simpulkan bahwa motivasi merupakan suatu kekuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan energy yang bergerak  dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.

Pengertian belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya (1981:32), belajara adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Pada prinsipnya, belajar adalah perubahan tingkah laku dari diri seseorang. Sehingga secara keseluruhan dapat didefenisikan motivasi dalam belajar, adalah suatu daya upaya penggerak atau pembangkit serta mengarahkan semangat seseorang untuk melakukan perbuatan belajar.

Dalam masa pandemi ini salah satu bidang yang ikut terkena dampak adalah bidang pendidikan. Peserta didik selama lebih dari satu tahun harus belajar secara daring di rumah masing-masing. Banyak kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran secara daring, mulai dari fasilitas yang tidak semua peserta didik dapat memenuhinya, penguasaan materi pembelajaran yang terbatas dan  faktor lingkungan yang semuanya itu membuat semangat peserta didik menjadi menurun.

Pembelajaran daring yang berlangsung lama, membuat sebagaian besar peserta didik mengesampingkan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Jam belajar yang semestinya dipakai untuk belajar lebih banyak digunakan untuk kegiatan lain diluar belajar sehingga mereka lupa bagaimana seharusnya belajar dan berkompetisi untuk berprestasi.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta sekolah untuk dapat  menyediakan layanan pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru 2021. Secara infrastruktur setiap sekolah sudah mempersiapkannya sejak awal sesuai standart protokol kesehatan, namun perlu kita lihat kembali bagaimana kesiapan Peserta didik dalam menghadapi pembelajaran tatap muka. Peserta didik yang sudah terbiasa bangun siang dan bisa langsung membuka HP untuk pembelajaran, saat pembelajaran tatap muka mereka harus bangun pagi dan melakukan perjalanan menuju sekolah secara tepat waktu. Peserta didik yang biasanya mengerjakan ulangan atau tes secara online dengan open book ataupun searching di internet, mereka harus kembali menghafal materi pelajaran untuk mengerjakan ulangan dan tes secara close book. Dan masih banyak kebiasaan-kebiasaan yang secara tidak langsung terbentuk selama belajar daring harus berubah secara drastis saat pembelajaran tatap muka.

Inilah PR kita bersama sebagai pendidik dan orang tua. Untuk menumbuhkan kembali semangat belajar peserta didik perlu adanya kolaborasi antar pihak orang tua dan sekolah. Orang tua diharapkan untuk terus memberikan dukungan dan semangat bagi putra putrinya dengan perhatian dan kasih sayang yang di berikan selama dirumah, sedangkan pihak sekolah dalam hal ini guru memberikan motivasi, mendorong dan memberikan respon positif selama peserta didik belajar di sekolah.

            Dari semua paparan di atas muaranya terletak pada diri Peserta didik itu sendiri, bagaimana  Peserta didik bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan tekun dalam belajar, mencoba hal yang baru, mampu berfikir kristis dan mencoba untuk berinovasi, dengan demikian apapun perubahan yang terjadi baik pembelajarn online maupun tatap muka, asal Peserta didik bisa menemukan apa tujuan belajarnya pasti pembelajaran dalam bentuk apapun akan terasa menyenangkan bagi Peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun