Mohon tunggu...
Eka NurFitri
Eka NurFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Eka nur Fitri

Eka Nur Fitri UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembudayaan Tanaman Herbal di Masa Pandemi Covid-19

23 November 2021   03:02 Diperbarui: 23 November 2021   03:13 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid-19 adalah penyakit akibat infeksi virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Adanya virus corona telah merubah segalanya, di satu sisi pemerintah lambat dalam penanganan karena mengagap virus corona tidak berbahaya sedangkan disisi lain penyebaran virus sangat cepat yang menular melalui media tubuh mnausia dan dalam waktu singkat telah sudha menjangkiti 114 negara di dunia sehingga pada 14 Maret 2020 WHO mendeklarasikan Covid-19 sebagai wabah dunia. Pada tanggal 13 Maret 2020 Pemerintah indonesia mengumumkan situasi darurat nasioanan dan 17 April ditetapkan sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020. Merespon situasi pandemi yang berkembang dalam masyarakat, pemerintah membuat anek kebijakan dengan menggelontorkan berkali-kali lipat program perlindungan sosial untuk melindungi masyarakat dengan tingkat dengan tingkat kesejahteraan ekonomi rendah dari dampak negatif Covid-19. Namun upaya pemerintah tersebut belum mampu secara tuntas memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh virus Corona. Dampak dari virus Covid berpengaruh besar dalam masyarakat, tidak hanya menyasar bidang kesehatan, tetapi juga bidang ekonomi, sosial, gaya hidup, politi, agama, pendidikaan, psikologi, busaya, dan sebagainya. di tengah merabaknya pandemi covid-19 seperti ini aktivitas budidaya tanaman herbal merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan di rumahan dan telah menjadi tren di masa pandemi.(Muhamad)

Indonesia di kategorikan sebagai negara penghasil tanaman herbal terbesar sehingga tidak mengherankan jika indonesia mendapat julukan live laboratory. Total jenis tanaman yang memiliki khasiat sekitar 900-spesies, sekitar 5 % dimanfaatkan sebagai bahan fitofarmaka sedangkan 1000-an sudah dimanfaatkan untuk bahan baku jamu. Tanaman obat di Indonesia disebut juga sebagai Biofarmaka yang mencakup 15 jenis tanaman diantaranya, jahe, laos, kencur, kunyit, lempuyang, temulawak, temu ireng, temu kunci dilingo, kapulaga, pace, mahkota dewa, kaji beling, sambiloto dan lidah buaya. (Rose)

Dengan demikian, melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN RDR 77) kelompok 35 mengadakan pembudidayaan tanaman herbal yang berupa Rosela dan Telang diare Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Mijen, Semarang.

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka metode pelaksanaan dalam kegiatan ini terbagi menjadi beberapa tahap yaitu, pelubangan tempat untuk menanam tanaman herbal, penanaman tanaman herbal, dan penyiraman tanaman herbal. Ketiga tahapan tersebut dilakukan dalam pembudidayaan tanaman herbal serta menggembangkan tanaman menjadi lebih banyak sebagai sumber obat tambahan dalam mencegah pandemi covid-19. Setiap santri yang menanam berupaya untuk memahami apa saya yang dibutuhkan dalam menanam sekaligus belajar dalam bercocok tanam yang baik dan benar.

Kegiatan pelaksanaan kegiatan budidaya tanama herbal dilakukan oleh mahasiswa KKN RDR 77 kelompok 35 UIN Walisongo  Semarang dibantu oleh beberapa santri. Kegiatan tersebut dilakukan pada 7 Oktober 2021 di area Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang. Budidaya tanaman herbal terdiri dari beberapa pelaksanaan di ataranya:

  • Pelubangan tempat tanam : Tempat untuk menanam di lakukan menggunakan gelas cup yang ada lubang drainase. Lubang drainase merupakan salah satu hal yang penting. Pelubangan ini dimaksudkan untuk mengalirkan air yang disiram pada tanaman agar tanah tidak terlalu basah. Setelah cup dilubangi, memasukkan media tanam yang telah tercampur dengan pupuk kandang. Jumlah media tanam yang di pakai tidak sampai penuh kira-kira tiga perempat dari volume cup.
  • Menyiapkan biji dan menanam tanaman herbal : Biji yang aakan ditanam dipastikan sudah kering dan di jemur dibawah teriknya sinar matahari. Kemudian memasukkan 2-3 biji kedalam cup yang telah diisi media tanam. Agar biji yang ditanam benar-benar terkubur makaharus ada penekanan dalam menanamnya.
  • Penyiraman tanaman : Biji yang baru di tanam membutuhkan air kira-kira sampai air mengenai semua media tanam dan tidak terkena sinar matahari langsung. Penyiraman tanaman dilakukan setiap du hari sekali melihat kondisi cuaca, jika cuaca cerah maka penyiraman dilakukan seperti biasa sedangkan jika cuaca sedang hujan maka tidak perlu dilakukan penyiraman.

Penanaman tanaman herbal rosella dan telang kaya akan manfaat. Adapun manfaat bunga Rosella yaitu dapat membantu menurunkan berat badan, mendukung kesehatan pencernaan, memiliki sifat antik kanker, dapat menurunkan tekanan darah, melindungi organ hati dan lain-lain. sedangkan manfaat dari bunga telang yaitu meningkatkan memori otak, mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, memiliki potensi anti kanker, meredakan asma, mengatasi diabates, melindungi tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit. Dengan segudang manfaat tersebut tanaman ini di harapkan nantinya menjadi minuman yang dapat meningkatkan imun para santri di masa pandemi Covid-19.

whatsapp-image-2021-11-18-at-07-20-05-1-619bd3744c3dce5dcd2727a2.jpeg
whatsapp-image-2021-11-18-at-07-20-05-1-619bd3744c3dce5dcd2727a2.jpeg
Kegiatan pengabdian budi daya tanaman di pesantren Fadhlul Fadhlan sebagai kegiatan produktif yang sangat bermanfaat bagi para santri, di harapkan dengan adanya kegiatan tersebut para santri dapat memperdayakan tanaman obat yang ada disekitar khususnya dalam mencegah Covid-19. Dalam hal ini sangat penting kesadaran para santri untuk melakukan perawatan tanaman agar tumbuh dan panen sesuai harapan sehingga nantinya dapat menjadi minuman sebagai peningkat imun dan juga sebagai peningkat perekonomian Pondok Pesantren dengan menjadikan aneka minuman kekinian yang menjadi buruan bagi konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun