Akhir-akhir ini TikTok menjadi salah satu platform media sosial terpopuler, terutama di kalangan generasi muda. Salah satu fitur yang sedang naik daun adalah live jualan, di mana pengguna dapat menjual produk secara langsung kepada audiens mereka. Namun, muncul pertanyaan: apakah fenomena ini merusak pasar tradisional atau justru meningkatkan perekonomian? Live jualan di TikTok adalah sesi di mana penjual dapat mempromosikan produk mereka secara langsung melalui video streaming. Audiens dapat berinteraksi dengan penjual, bertanya tentang produk, dan langsung melakukan pembelian melalui fitur yang disediakan. Ini menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Dampak Positif terhadap Perekonomian
Salah satu kelebihan dari live jualan adalah memberi kesempatan kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Bagi pelaku UMKM yang tidak memiliki anggaran besar untuk melakukan periklanan dapat memanfaatkan platform ini untuk mempromosikan produk mereka. Dengan cara ini, mereka dapat meningkatkan penjualan dan berkontribusi pada perekonomian lokal. Selain itu, live jualan mendorong penjual untuk lebih kreatif dalam mempresentasikan produk mereka. Dari teknik pemasaran yang unik hingga penawaran spesial selama sesi live, hal ini menciptakan inovasi dalam cara berjualan. Penjual yang mampu menarik perhatian audiens dengan cara yang menarik akan lebih sukses, sehingga akan meningkatkan persaingan sehat di pasar.
Dampak Negatif terhadap Pasar Tradisional
Sementara live jualan dapat memberikan keuntungan bagi UKM, dari segi pemilik toko fisik terutama yang sudah berjuang di era digital, hal ini dapat memberikan risiko bagi mereka. Konsumen yang lebih memilih belanja online melalui live jualan dapat menyebabkan penurunan jumlah pengunjung ke toko fisik, mengakibatkan kerugian bagi pemilik usaha yang tidak beradaptasi dengan perkembangan digital. Disamping itu, tantangan lain dari live jualan adalah potensi munculnya produk yang berkualitas rendah. Dalam usaha untuk cepat menarik perhatian, beberapa penjual mungkin lebih fokus pada penjualan daripada pada kualitas produk. Hal ini dapat merugikan konsumen dan mengurangi kepercayaan terhadap belanja online secara keseluruhan.
Kendati demikian, para ahli ekonomi memiliki beragam pandangan tentang fenomena live jualan di TikTok, yang mencerminkan dampak yang kompleks terhadap perekonomian. Berikut adalah beberapa pandangan umum yang diungkapkan oleh para ahli:
1. Meningkatkan Akses Pasar
Banyak ekonom percaya bahwa live jualan di TikTok memberikan peluang baru bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk memasuki pasar yang lebih luas. Ini dapat meningkatkan aksesibilitas produk, khususnya bagi mereka yang sebelumnya terpinggirkan dalam pasar tradisional.
 2. Inovasi dan Kreativitas
Ahli ekonomi sering mencatat bahwa platform seperti TikTok mendorong inovasi dalam pemasaran. Penjual dituntut untuk menjadi lebih kreatif dalam cara mereka mempresentasikan produk, yang dapat meningkatkan kualitas pemasaran secara keseluruhan.
3. Dampak pada Perilaku Konsumen
Banyak pakar mempelajari bagaimana live jualan dapat mengubah perilaku konsumen. Interaksi langsung dan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dapat meningkatkan keinginan untuk membeli, sehingga mendorong pertumbuhan penjualan.
4. Risiko Penipuan dan Kualitas Produk
Sebagian ekonom memperingatkan tentang risiko terkait kualitas produk dan potensi penipuan. Dalam upaya untuk mendapatkan keuntungan cepat, beberapa penjual mungkin tidak memprioritaskan kualitas, yang dapat merugikan konsumen dan mengurangi kepercayaan terhadap belanja online.
5. Pengaruh terhadap Toko Fisik
Ada juga keprihatinan tentang dampak negatif terhadap toko fisik. Penjualan yang berpindah ke platform online dapat menyebabkan penurunan pengunjung ke toko fisik, berpotensi merugikan ekonomi lokal dan menciptakan kesenjangan antara usaha besar dan kecil.
Live jualan di TikTok memiliki potensi untuk menjadi pendorong perekonomian, terutama bagi pelaku usaha kecil yang ingin memperluas jangkauan mereka. Meskipun ada kekhawatiran bahwa ini dapat merusak pasar tradisional, kenyataannya adalah bahwa semua pihak perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perilaku konsumen yang berubah. Dengan pendekatan yang tepat, live jualan dapat menjadi win-win solution bagi penjual dan pembeli. Seiring berjalannya waktu, penting bagi semua pelaku ekonomi untuk memahami dinamika ini dan berinovasi agar dapat bersaing dalam era digital yang semakin berkembang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI