Mohon tunggu...
Eka Nur Azizah
Eka Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya Eka Nur Azizah seorang mahasiswa angkatan 2024 di Universitas Airlangga prodi Kesehatan Masyarakat. Saya memiliki hobi membaca buku dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Optimalisasi Sistem Kesehatan dalam Pencegahan dan Penanganan Wabah Mpox

2 Oktober 2024   07:33 Diperbarui: 2 Oktober 2024   08:05 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OPTIMALISASI SISTEM KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN WABAH MPOX

EKA NUR AZIZAH/191241058

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

           Mpox (Monkeypox) merupakan salah satu penyakit zoonosis baru yang dikategorikan sebagai emerging zoonoses, dimana penyakit ini disebabkan oleh virus monkeypox (MPXV). Virus ini merupakan bagian dari genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Mpox pertama kali teridentifikasi di Denmark pada tahun 1958, ketika ditemukan dua kasus infeksi menyerupai cacar pada koloni kera yang dipelihara untuk tujuan penelitian. Karena infeksi ini pertama kali ditemukan pada kera, penyakit tersebut kemudian diberi nama "Cacar Monyet" atau "Mpox".

           Secara umum, zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari hewan dan dapat menular ke manusia, Mpox memerlukan pendekatan yang sistematis dan terpadu dalam pencegahan dan penanganannya. Salah satu kunci utama dalam menghadapi wabah ini adalah optimalisasi sistem kesehatan yang ada, mulai dari tingkat global hingga lokal. Optimalisasi ini mencakup peningkatan infrastruktur, aksesibilitas pelayanan kesehatan, edukasi masyarakat, serta kolaborasi antara pemerintah dan lembaga kesehatan.

            Untuk menghadapi wabah Mpox secara efektif, sistem kesehatan harus memiliki infrastruktur yang memadai. Kesiapan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, laboratorium, dan pusat karantina sangat penting dalam menangani kasus-kasus Mpox. Laboratorium yang mampu mendeteksi virus secara cepat dan akurat menjadi tulang punggung dalam diagnosis dini. Selain itu, fasilitas karantina yang baik dapat mencegah penyebaran lebih lanjut di dalam komunitas. Optimalisasi infrastruktur ini membutuhkan investasi besar dari pemerintah serta keterlibatan sektor swasta untuk menyediakan fasilitas yang memadai dalam jangka waktu yang lama.

            Salah satu tantangan utama dalam penanganan Mpox adalah keterbatasan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, terutama di daerah terpencil. Sistem kesehatan yang optimal harus memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk yang berada di daerah sulit dijangkau, mendapatkan akses yang setara terhadap pelayanan medis. Penguatan layanan kesehatan primer dengan memberdayakan pusat kesehatan masyarakat dapat membantu mendeteksi dan merespons kasus Mpox lebih awal. Selain itu, program vaksinasi, apabila tersedia, harus disebarluaskan secara merata untuk menciptakan perlindungan populasi yang lebih luas.

            Kesadaran masyarakat tentang gejala, cara penyebaran, dan upaya pencegahan Mpox merupakan salah satu faktor penting dalam menekan angka penyebaran. Optimalisasi sistem kesehatan tidak hanya mencakup aspek medis, tetapi juga melibatkan edukasi yang masif kepada masyarakat. Kampanye kesehatan melalui media massa dan sosial dapat membantu menyebarkan informasi tentang perilaku preventif, seperti menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan hewan liar, dan segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala.

            Wabah seperti Mpox memerlukan pendekatan multidisiplin dan kerja sama antar-lembaga. Kementerian kesehatan, badan riset, dan lembaga internasional seperti WHO harus bekerja sama untuk memantau penyebaran, berbagi data, dan menyusun strategi penanganan yang berbasis bukti. Selain itu, optimalisasi sistem kesehatan juga memerlukan dukungan kebijakan dari pemerintah. Optimalisasi sistem kesehatan dalam jangka panjang juga harus mencakup penelitian dan pengembangan vaksin serta pengobatan yang efektif untuk Mpox. Saat ini, penanganan Mpox masih terbatas pada perawatan gejala dan pencegahan penyebaran melalui isolasi pasien. Namun, dengan pengembangan vaksin yang tepat, potensi penyebaran Mpox di masa depan dapat diminimalkan.

            Optimalisasi sistem kesehatan dalam pencegahan dan penanganan wabah Mpox memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Mulai dari peningkatan infrastruktur kesehatan, memastikan akses yang adil terhadap pelayanan medis, hingga mengedukasi masyarakat, semua aspek ini harus saling terintegrasi untuk menciptakan sistem yang responsif dan tangguh. Dengan dukungan kolaborasi antar-lembaga dan pengembangan vaksin serta pengobatan, potensi wabah Mpox dapat dikelola secara lebih efektif, sehingga melindungi masyarakat dari dampak yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun