Mohon tunggu...
Eka Novita Sari
Eka Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Intitut Agama Islam Negeri Kudus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Breaking Gender Stereotypes: Membangun Komunikasi Keluarga yang Seimbang dan Harmonis

3 Desember 2024   15:40 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:46 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Wikipedia.org

Salah satu tantangan terbesar dalam mengubah pola komunikasi ini adalah pendidikan dan pengaruh budaya yang masih sangat kuat. Banyak keluarga yang belum menyadari pentingnya membangun komunikasi yang adil dan setara. Padahal, perubahan pola komunikasi ini sangat penting untuk membangun keluarga yang sehat dan bahagia. Dalam keluarga yang lebih modern, peran gender mulai lebih fleksibel. Tidak ada lagi pembagian tugas yang ketat antara pria dan wanita. Ayah bisa membantu memasak atau mengasuh anak, sementara ibu juga bisa mengambil keputusan besar dalam rumah tangga. Perubahan ini memperkaya dinamika komunikasi dalam keluarga, menjadikannya lebih seimbang dan efektif.

Secara keseluruhan, pola komunikasi dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh konstruksi sosial mengenai gender (Hana, 2021). Meskipun peran gender dalam keluarga sering kali mengarah pada pola komunikasi yang tradisional, semakin banyak keluarga yang berusaha untuk menerapkan pola yang lebih fleksibel dan egaliter. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat dan harmonis dalam keluarga, di mana setiap anggota merasa dihargai dan didengarkan.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang peran gender dan komunikasi yang setara, keluarga dapat berkembang menjadi unit yang lebih kuat. Hal ini memungkinkan setiap individu untuk berkembang sesuai dengan potensinya, tanpa dibatasi oleh harapan sosial yang kaku. Pada akhirnya, komunikasi yang lebih seimbang dalam keluarga tidak hanya akan menciptakan kedamaian, tetapi juga memberikan contoh yang baik bagi generasi berikutnya.

 

DAFTAR PUSTAKA

Hana, F., dan Nara, M. (2021). Identitas Gender Anak dalam Bingkai Komunikasi Orang Tua di Kota Kupang. Jurnal Communio: Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi, 10(1), 27. https://doi.org/10.35508/jikom.v10i1.3772

Pratiwi, R. (2022). Peran Ayah Sejak Dini Pengaruhi Perkembangan Anak Hingga Dewasa.Diakseshttps://pemberdayaan.kulonprogokab.go.id/detil/1382/kesetaraan-gender-dalam-keluarga

Putri, S. A. R., dan Permatasari, W. A. (2024). Pola Komunikasi Keluarga Perempuan Bekerja Berbasis Keadilan Gender. Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, 8(1), 74.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun