Tidak dapat dipungkiri, era digital sekarang ini mengharuskan semua orang untuk selalu berinteraksi dengan teknologi, baik dari kalangan muda, anak-anak hingga orang dewasa. Namun, perlu diingat bahwa selain membawa dampak positif teknologi juga seringkali membawa dampak negatif. Bagi orang dewasa mereka bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk untuk tidak diikuti. Namun, bagaimana dengan anak-anak? Mereka belum bisa membedakan kedua hal tersebut.
Akhir-akhir ini, banyak kejadian di kalangan anak-anak dimana mereka mengikuti  trends yang tidak sepatutnya mereka ikuti. Misalnya saja trend "Skibidi Toilets" menampilkan sosok kepala yang muncul dari lubang toilet sambil bernyanyi ditambah lagi dengan pertarungan yang tidak cocok untuk anak-anak. Selain itu, ada juga salah satu adegan viral yang menampilkan pesan tidak tersirat terkait LGBT. Parahnya lagi adegan viral tersebut berasal dari salah satu serial paling populer di Youtube Kids.Â
Sangat mengkhwatirkan bukan? Sebagai orang tua, sudah sebaiknya mereka tau bagaimana cara mengenalkan gadget pada anak dengan baik agar hal-hal tersebut tidak terjadi pada anak mereka. Lalu bagaimana caranya? Berikut adalah panduannya.
1. Memahami bahwa teknologi bukanlah "musuh"
Panduan pertama adalah memulai dari mindset. Orang tua perlu memahami  bahwa teknologi bukanlah "musuh" yang harus dihindari. Sebaliknya, di zaman yang serba canggih ini teknologi adalah suatu alat yang "kuat" jika dipergunakan dengan bijak dan tepat. Cobalah untuk menghabiskan waktu dengan anak ketika mereka sedang menggunakan gadget. Ini adalah waktu yang tepat dan suatu kesempatan untuk belajar menyelami dunia digital bersama.
Para orang tua juga dapat menceritakan kisah inspiratif dari tokoh-tokoh pengembang teknologi yang sedang kita pakai saat ini. Hal tersebut mungkin dapat membuat anak terinspirasi untuk menciptakan teknologi baru di masa yang akan datang.
2. Mulai kenalkan gadget saat anak berusia 3 tahun
Menurut WHO (World Health Organization), para orang tua tidak disarankan untuk mengenalkan anak-anak mereka pada gadget ketika berusia di bawah 2 tahun. Para peneliti sepakat bahwa waktu yang tepat untuk mengenalkan gadget pada anak adalah disaat mereka berumur 3 tahun ke atas.Â
Orang tua dapat memulainya dengan tontonan yang cocok untuk anak mereka atau dapat juga dengan memperkenalkan permainan yang mengasah otak. Namun, meskipun begitu tidak boleh terlalu sering karena bisa saja anak menjadi kecanduan dan susah untuk diberhentikan.Â
3. Â Memilih konten yang sesuai untuk anak
Sama seperti di atas, saat ini banyak sekali konten yang mengkhawatirkan dan tidak sesuai dengan usia sang anak. Oleh karena itu, jadilah pengawas aktif dalam memilih aplikasi, konten, atau permainan yang sesuai untuk anak. Jangan sampai anak malah terperangkap dalam dampak buruk penggunaan teknologi.Â
Sebaiknya, para orang tua dapat mendampingi anak mereka setiap saat sang anak menggunakan gadget-nya sehingga jika sang anak menonton yang tidak cocok untuk anak seusianya maka orang tua dapat langsung memberitahukan bahwa itu tidak baik untuk ditonton oleh anak-anak juga disertai dengan alasannya agar mereka paham.Â
4. Â Bicarakan etika digital
Membicarakan etika digital dalam berteknologi kepada anak adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan orang tua masa kini. Beritahukan anak bahwa dalam berteknologi penting untuk menghormati privasi orang lain. Selain itu, ajari anak untuk menghindari "bullying" atau perundingan online dan memahami konsep "jejak digital". Orang tua dapat membicarakannya sembari memberitahukan konsekuensi positif dan negatif dari etika digital ini.Â
5. Batasi waktu dalam bermain gadget
Orang tua harus mengajarkan kepada anak mereka mengenai batas antara dunia digital dengan dunia yang sesungguhnya. Cobalah batasi sang anak dalam bermain gadget setiap harinya. Jika usia anak masih di bawah 7 tahun, batasilah anak untuk bermain gadget selama maksimal dua minggu sekali, misalnya di hari weekend. Hal itu karena pada umur segini, anak lebih baik bermain dengan teman-teman mereka secara aktif sehingga membantu mereka dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasi.Â
Mengenalkan anak pada teknologi dapat menjadi perisai sang anak dalam menghadapi dunia yang serba teknologi ini. Tindakan ini membuat anak mengerti bahwa teknologi itu semacam pisau, ia dapat berdampak positif jika digunakan dengan benar dan sebaliknya berdampak negatif jika dipakai untuk hal yang salah. Dengan begitu, anak dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi yang ada.Â
Sumber Gambar : pexels/Ivan Samkov Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H