Mohon tunggu...
Eka Mira Novita Subroto
Eka Mira Novita Subroto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang #Sistem Informasi #SI2023

Manusia penyuka tulisan, makanan, dan pemandangan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Indonesia Alami Bonus Demografi, Keuntungan atau Malah Ancaman?

30 Agustus 2023   21:10 Diperbarui: 31 Agustus 2023   18:47 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu berpikir bahwa Indonesia akan seperti negara maju, seperti China atau Jepang? Mungkin itu akan terjadi. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia akan mengalami bonus demografi tahun 2045. Pada tahun itu, sebanyak 70% penduduk Indonesia berusia produktif (15-46 tahun) atau sebanyak 196,13 juta orang. Dari data tersebut BPS meyakini negara Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan jumlah angkatan kerja terbanyak di Asia. 

Apabila jumlah angkatan kerja banyak maka kesempatan untuk menjadi negara adipura akan semakin mudah. Contohnya saja Jepang di tahun 70-an, negara Asia yang memanfaatkan bonus demografinya untuk menjadi Macan Asia padahal telah mengalami penghabisan massal karena bom Nagasaki dan Hiroshima. 

Kemudian, pada tahun 1990-an berganti negara Korea yang bangkit dari kemiskinannya dengan memanfaatkan bonus demografinya. Hal ini tampak dari munculnya Kpop di tahun-tahun sekitar itu hingga sekarang ini bahkan sudah dikenal sampai internasional. Selain itu, teknologi-teknologi yang diproduksi juga bermunculan contohnya Samsung yang mengungguli Sony, perusahaan teknologi asal Jepang.

Bonus demografi selanjutnya dialami oleh China atau Tiongkok. China dapat memanfaatkan bonus demografi tersebut di bidang industri untuk menciptakan pruduk-produk yang akan diexport ke luar negeri. Oleh karena, di tahun 2000-an banyak sekali produk yang berlabel made in china. Jadi apakah bonus demografi merupakan suatu keuntungan atau kerugian? 

Apakah ini Keuntungan atau Malah Ancaman?

Jika dilihat tentu ini merupakan suatu keuntungan, tetapi jika pemerintah dapat mengelola dan memanfaatkannya dengan baik. Namun, jika yang terjadi sebaliknya maka ini dapat menjadi boomerang atau bahkan ancaman bagi Indonesia. Selain China, Korea, dan Jepang ada juga negara lain yang mengalami bonus demografi, tapi bukan malah membuat negara tersebut maju malah menjadikannya musibah. Siapa saja negara tersebut?

Negara yang gagal memanfaatkan bonus demografinya adalah Brazil dan Afrika Selatan. Sebanyak 53% penduduk di Afrika Selatan mengalami pengangguran karena kurangnya persiapan dari pemerintahannya. Pemerintah tidak mampu membuka lapangan pekerjaan yang cukup untuk penduduknya. Pada negara Brazil kegagalan ini diakibatkan karena pemerintah tidak mengalokasikan dana yang cukup untuk pendidikan yang berkualitas, inranstruktur, dan kesehatan. Lalu, bagaimana caranya agar Indonesia dapat berhasil memnfaatkan bonus demografi tahun 2045 nanti?

1. Menciptakan generasi yang berpendidikan dengan SDM yang berkualitas

Di masa depan, globalisasi akan membawa dampak begitu besar pada inovasi teknologi dan komunikasi serta industri kreatif. Skill-skill yang dibutuhkan pun akan semakin beragam dan pastinya berbeda dengan zaman sekarang. Oleh karena itu, pemerintah harus lebih berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas saja, tetapi juga mampu beradaptasi dan berinovasi sesuai zamannya.

Hal di atas dapat dimulai dari mencari pendidik yang berkualitas. Seperti hal nya Jepang dan China yang fokus pada peningkatkan keterampilan juga kualitas SDM manusianya sehingga bisa berhasil seperti sekarang. Selain itu, selain pelajaran formal pemerintah juga bisa memasukkan pelajaran-pelajaran non formal untuk peserta didik di tingkat sekolah dan pelatihan keterampilan di tingkat  perkuliahan sehingga penduduk usia produktif mampu bersaing dengan dunia luar karena memiliki SDM yang berkualitas.

2. Memperluas lapangan pekerjaan

Jumlah lapangan pekerjaan juga harus selaras bahkan lebih banyak dari jumlah pencari kerja dalam hal ini penduduk di usia produktif nanti. Jangan sampai kejadian negara Afrika Selatan terulang kembali di Indonesia. Jika lapangan pekerjaan banyak dan  para pencari kerja dapat bekerja tak bisa dipungkiri angka kriminalitas pun akan semakin berkurang. Dengan angka kriminalitas yang berkurang semua masyarakat akan aman dan tenteram tinggal di negeri ini.

3. Memperhatikan kesehatan penduduk

Jiwa yang kuat berasal dari tubuh yang sehat

Ungkapan tersebut memang benar adanya. Apabila penduduk memiliki tingat kesehatan yang tinggi maka dapat dijamin negara akan tumbuh dengan optimal. Namun, kenyataannya sekarang masih banyak penduduk memiliki kesehatan yang buruk. Hal ini harus menjadi perhatian utama, khususnya terhadap anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa di tahun-tahun berikutnya. Faktanya masih banyak balita yang terkena stunting di Indonesia. Stunting yaitu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat beberapa kondisi, seperti kekurangan gizi dan infeksi berulang.

Dilihat dari fakta tersebut, pemerintah harus berbenah dan mencari solusi untuk permasalahan di atas. Karena untuk memanfaat bonus demografi dibutuhkan juga jiwa yang sehat. Jiwa yang sehat akan menghasilkan hasil yang lebih optimal. 

4.  Mengelola pertumbuhan populasi

Populasi usia produktif yang banyak memang suatu keuntungan, tetapi apabila melebihi batas malah akan menjadi ancaman bagi negara. Pemerintah harus bisa mempertahankan jumlah usia produktif agar bonus demogarfi akan terus berjalan. Selain itu, pemerintah juga harus bisa mengajak kerja sama dengan pihak asing dan mengembangkan investasi yang ada. Investasi yang baik dapat membawa Indonesia lebih dekat untuk menjadi negara adidaya.

Dengan begitu, bonus demografi yang akan dialami oleh Indonesia pada puncaknya di tahun 2045 akan membawa keuntungan jika dikelola dan direncanakan dengan matang. Namun, jika tidak, siap-siap saja negara ini akan menyusul Afrika Selatan dan Brazil yang menjadikan negaranya mengalami kerugian bahkan bencana berkat ini semua.  

Mari sebagai generasi muda, semangatlah dan jangan putus asa jadilah generasi muda yang inovatif dan kreatif serta mampu bersaing di kancah internasional!

Sumber: detik.com

Jurnal :   Mengoptimalkan Bonus Demografi untuk Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Indonesia 

Sumber Gambar: katadata.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun