Waktu telah tiba di  patah senja, buah jeruk yang kami petik telah tertimbun ramai di atas spanduk bekas yang dibentangkan bos kecil. Tanda-tanda pengepul yang membayari jeruk belum ada, mengharuskan kami untuk bersiap bersegera untuk pulang.Â
Mungkin hari ini adalah suatu peristawa yang besar untuk pergerakan dalam diri, capek dan letih tidak ada dalam pada diri saya pribadi karena sudah di jamak untuk proses diri sendiri, bagaimana bisa mempunyai ladang sendiri dan menanam apa yang kita mau, terkadang makna pembuahan yang kita tanam bukan hanya buah semata-mata melainkan adalah harapan. ya harapan untuk mendapat kerja dan membentuk masa depan.Â
Akhirnya berladang mencapai 3 hari lamanya di Sidikalang, banyak yang harus saya ceritakan selama 3 hari tetapi di hari pertama sudah memenentukan betapa bahagianya menjalanin proses ini tanpa merugikan orang lain.Â
Salam Hangat kepada Abang-abangku Fresa Christoper Sihombing, Jihadsyah Ginting dan Tra Dwipharaja Surbakti dan Adik yang paling kuat Dheo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H