Mohon tunggu...
Ekal balveer
Ekal balveer Mohon Tunggu... Lainnya - Bad writter

Dare to Do

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Muda Tertantang, Muda Berladang

10 Februari 2023   17:29 Diperbarui: 10 Februari 2023   17:40 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian anak muda saya yakin berladang adalah suatu pekerjaan yang tua atau pekerjaan untuk orang tua, bagaimana mungkin berladang adalah hal kuno untuk di kerjakan. Untuk anak muda seperti saya hampirnya memungkinkan berpikir seperti itu malah yang lebih saya anggap keren berladang adalah perkerjaan di hari tua nanti bersama sang istri yang bersama-sama berkeriput dan bercinta bercumbu di ladang (hahaha hanya berimajinasi). 

Dari perkataan orang tua berladang adalah aktivitas yang menyehatkan tubuh dan mental serta menyegarkan pikiran, apalagi dengan usia yang masih muda-muda seperti ini pastinya akan menghasilkan hal-hal yang positif. 

Kegengsian akan berladang sudah pasti muncul dalam benak anak muda seperti kita, itu karena kita belum mencoba terjun menyentuh tanah yang subur dan bergerak untuk melihat sejauh mana proses dari pembuahan-pembuahan yang sudah tertanam. 

Untuk memulai profesi ini memang harus mempunyai persiapan yang matang dari materi sampai pengetahuan berkebun, kedua ini memang inti dari segalanya kalau sudah ada materi berupa uang  kita sudah pasti dapat membeli lahan dan pengetahuan berkebun bisa kita dapatkan dari sumber google atau youtube yang tersedia konten berkebun.

Saya becerita mengenai ladang bukan berarti saya mempunyai ladang, tetapi dari ajakan teman yang mempunyai ladangnya di kampungnya, sebuah daerah di Sidikalang bernama kampung Parbuluan tepatnya di kabupaten Dairi, Sumatera Utara. 

Ajakan dari teman saya yang besuku Batak dan keras kepala ini bukan hanya kepada saya saja tapi dengan teman-teman yang lain, alih-alih karena suntuk dan pengangguran, juga sumpeknya Kota Medan membuat kami menerima ajakan dari Bos kecil yang mempunyai ladang. 

Jarak dari Kota Medan menuju Sidikalang memakan waktu 6 jam lamanya dengan menggunakan transportasi mobil, menuju Sidikalang memang melewati pemandangan-pemandangan yang indah dan sedikit tampak berserinya Danau Toba dari perjalanan, Saya bertanya-tanya dalam hati Apakah ini yang di sebut Healling sebuah ungkapan Generasi Z? kalau memang iya saya sedang mengalaminya. 

Persiapan kami memang tidak cukup akurat fisik yang memang pas-pasan dan nafas yang sudah terbebani tarikan asap tembakau dan pakaian-pakaian yang kami bawa yang sudah diingatkan untuk membawa pakaian yang tidak terlalu bagus karena memang sampai disana waktu di habiskan untuk berladang. 

Ketika hari pertama menginjak kaki di ladang teman kami, pagi menjadi waktu awal mula untuk berladang sejuknya arah menuju ladang membuang kantuk-mengantuk kami yang menginginkan tempat tidur, tidak lupa pula lalang-lalangan yang di selimuti segarnya embun pagi juga membuat kami sigap fokus pada arah jalan kaki kami. 

Dalam menuju ladang ternyata melewati ladang-ladang masyarakat yang rapi dan bersih seketika itu mata segar seolah-olah tersiram air, dan yang paling menakjubkan lagi orang-orang yang berladang berangkat dari pagi buta. Begitu kegigihan yang harus patut ditiru dengan kekurangan pada saya khususnya yang harus menerima segala motivasi untuk segera cepat mencari pekerjaan yang tetap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun