Mohon tunggu...
Ekal balveer
Ekal balveer Mohon Tunggu... Lainnya - Bad writter

Dare to Do

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semangat Nasionalisme dalam Bingkai Kehidupan Berbangsa dan Politik

17 Agustus 2021   07:05 Diperbarui: 17 Agustus 2021   07:25 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bahkan tanpa kita sadari, dari kita masih di perut ibu kita kira-kira nasionalisme mengharapkan kita mempunyai sikap dan berjiwa nasionalismenya. Intinya kehidupan bernegara kita sangat melibatkan jiwa dan sikap nasionalisme, karena memang itu lah yang di inginkan dari nasionalisme bangsa ini, sang proklamator bangsa pernah mengeluarkan gagasan yang ia punya nasionalisme kita bukan yang mengindah-indahkan negeri ini di luar, tapi yang mejamin  dan memerjuangkan nilai-nilai kemanusian. 

Belum lagi nasionalisme adalah juga sebuah sikap politik perseoranngan atau kelompok/partai yang menjadi landasan untuk memperjuangkan sesuatu, namun dari kaca mata politik bagaimana itu dapat di ukur tindakannya. 

Dari pengertian nasionalisme adalah tujuan untuk mempertahan kedaulatan dan kemerdekaan negara agar tetap terjaga disertakan dengan kesamaan cita-cita. Untuk mencari kerelevanannya sekarang kurang terdeteksi, kalau masalalu kita bisa melihat pahlawan-pahlawan kita memperjuangkan negara nya dengan mengusir penjajah dengan berbagai cara, sekarang apa yang harus kita lihat sebagai dorongan untuk menguatkan generasi-generasi terdepan untuk nasionalisme? 

Politisi kita banyak berkoar-koar keras lantang dengan nasionalisme nya, seolah-olah seperti prajurit troya yunani dengan pedangnya melata keatas.

Dasar kelompok dan partai politik yang berlandasan nasionalisme tidak semuanya memenuhi kepentingan nasionalisme itu sendiri, orientasinya terkadang berbentrokan dengan kepentingan-kepentingan kelompok atau partai politik nya. 

Di periode tahun 2014-2019 kemarin program-program legasi undang-undang nasional anggota dewan perwakilan rakyat belum tuntas, padahal di undang-undang tersebut terbilang prioritas dan sangat-sangat menyentuh di kehidupan masyarakat. 

Parahnya banyak masyarakat umum kurang mengetahui hal ini, sikap politik yang cenderung apatis membuat dewan-dewan kita tidak punya sadar diri akan hal itu.

Kepekaan masyarakat sangat dibutuhkan terhadap situasi keberlangsungan hidupnya dalam proses politik, bukan hanya lagi terdesak karena  situasi pandemi covid-19 sekarang ini tetapi harus selama nya peka terhadap situasi yang ada di hidupnya. 

Memang tidak bisa berbuat banyak akan tetapi untuk menuju civilized society sekiranya itulah contoh salah satunya, mencoba mengiringi dengan jiwa dan sikap nasionalisme.  

Semangat nasionalisme itu pula yang membawa hidup masyarakat berdampinngan dalam perbedaan, tidak selamanya kita bisa berbuat sendiri. Apalagi di keadaan-keadaan seperti ini sangat di butuhkan membantu sesama.

terkadang masyarakat kita memang sangat suka menarik-narik benang lama hanya untuk situasi yang sesaat saja, tak bisa kita pungkiri bahwasanya itu bisa memecah belah bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun