Mohon tunggu...
Eka Lestari
Eka Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi ilkom

Mahasiswi yang mengerjakan tugasnya melalui kompasiana :)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Feature Profile, Dewi Sustiwi: Jurusan yang Kamu Pilih Belum Tentu Menjadi Pekerjaanmu di Masa Depan

14 April 2022   02:02 Diperbarui: 14 April 2022   02:03 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinar matahari menembus kaca menerangi kamar tidur, tampak sosok wanita duduk sembari merias diri dan bersiap pergi bekerja. Memakai jilbab, kemeja dan celana formal dengan model kekiniannya. Senyuman ramahnya terasa menenangkan hati, mudah iba pada pedagang diusia tua dan rapuh tak kunjung habis. ketekunannya dalam belajar dan bekerja menjadi kesayangan keluarga dan teman-temannya. Sosok wanita itu bernama Dewi Sustiwi.

Tiwi adalah nama sapaan akrab oleh orang terdekatnya. Ia lahir di lebak banten pada bulan desember, tahun ini ia berusia 29 tahun dan akan memasuki jenjang pernikahan. Ia sosok yang periang dan ramah senyum. Rajin belajar demi masa depan yang lebih baik agar tidak memberatkan orang disekitarnya. Setelah lulus SMA, ia memilih berkuliah di STKIP Setia Budi serang dengan memilih jurusan pendidikan bahasa inggris.

Ketika awal masuk kuliah, ia tidak ikut dalam organisasi baik internal maupun eksternal kampus. Ia berfokus pada pendidikannya dan berhasil lulus pada tahun 2012 dengan nilai yang memuaskan baginya dan dapat membuat bangga keluarga. Pada semester ke-7, ia melakukan PKL di SMK Muhammdiyah Cikotok. Ia mengajar pelajaran bahasa inggris selama tiga bulan. Ia mengajar dengan cukup tegas dan ramah pada murid, berbagai cara pembelajaran dilakukan agar para murid memahami materi yang diberikan. Pada masa itu, ia merasa menjadi guru menyenangkan walaupun tidak mudah dalam membuat materi dan merancang metode diskusi agar murid paham dengan cepat.

Namun perekonomian keluarga mulai menurun dari waktu ke waktu. Ia menyadari bahwa gaji guru honorer hanya cukup untuk keperluan sehari-harinya. Ia merasa jurusan yang ia pilih belum tentu jadi pilihan pekerjaannya di masa depan. Tanpa berpikir panjang setelah lulus ia menyebarkan lamaran ke beberapa perusahaan. Tahun 2013, ia mulai bekerja di Mega Auto Central Finance di bayah-banten dengan posisi sebagai administrasi. walaupun tidak ada pengalaman dibidang management, ia selalu berusaha memahami dan mempelajari ruang lingkup pekerjaannya dengan baik.

Tidak hanya bekerja sebagai staf administrasi, ia juga bekerja sebagai HRD, Purchasing Assistant, Admin finance, dan corporate Secretary. Pengalamannya dalam berbagai bidang ekonomi memaksanya harus berkuliah kembali dengan mengambil jurusan management. Ia merantau ke Jakarta pada tahun 2017 dan bekerja di PT Aesler Grup Internasional sebagai HRD GA dan Corporate Secretary. Posisi pekerjaan yag membutuhkan pendidikan lebih dalam bidang bisnis dan ekonomi membuat dia yakin untuk mengambil S2 program management. Ia mulai berkuliah di uhamka Jakarta setelah mendapat saran dan izin dari atasan untuk kuliah sambil bekerja.

Meskipun berat, ia terus berusaha semaksimal mungkin agar semuanya bisa berjalan dengan lancar. Setiap harinya ia bekerja dari hari senin hingga jum'at kemudian mengambil kelas karyawan pada hari sabtu dan minggu. Tidak adak kata libur untuk menimba ilmu baginya. Rajin dan selalu bersemangat setiap paginya. Jujur, kuliah sambil bekerja adalah sesuatu yang melelahkan, ucap tiwi yang sedang mengenang masa itu. Sering kali ia mengeluh badannya sakit karena kelelahan. Lulus tesis membuatnya merasa lega dan bangga sekaligus senang pada dirinya sendiri yang telah berusaha keras belajar dan membiayai kehidupannya sendiri dengan mandiri.

Pelajaran pelajaran yang dijalaninya dalam mata kuliah management membantunya dalam mengatasi keuangan perusahaan. Hingga membuatnya kini tak lagi kesulitan dan bisa mengerjakan pekerjaannya dengan sangat baik. Usahanya untuk mengambil kesempatan dan berusaha untuk mempelajari managemeny berhasil. Berharap, ia mampu menjadisosok yang kuat dan mampu menghadapi situasi apapun dengan kemampuan sendiri. Ia pun menyadari bahwa bidang S1 yang diambil belum tentu selanjutnya akan menjadi bidang pekerjaannya. Ia yakin bahwa pekerjaan yang ia tekuni adalah salah satu izin tuhan, tuhan telah membagi masing-masing rezeki pada hambanya dengan berbagai bentuk. Karena sesungguhnya kita tidak tau kedepannya akan menjadi seperti apa karena semuanya tergantung kita yang menjalani asalkan itu dijalan yang benar. Itulah pesan dari sosok wanita mandiri dan pekerja keras bernama Dewi Sustiwi.

Terimakasih telah membaca...

by Eka Lestari, ilkom-FISIP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun