Dari diagram diatas rasio profitabilitas INTP pada tahun 2021 sampai dengan 2022 berjalan stabil tidak menunjukkan adanya penurunan maupun kenaikan, kemudian pada SMBR mengalami kenaikan di tahun 2022 sekitar 1%.Â
Pada SMGR juga mengalami peningkatan di tahun 2022 sekitar 1% juga, tetapi pada WTON terlihat kenaikan yang sangat signifikan di tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2021, kenaikan tersebut sekitar 9,14 artinya perusahaan mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak dari total modal yang dimilikinya sebesar 9,14.
KESIMPULAN:
Berdasarkan hasil mini riset yang telah dilakukan pada 4 (empat) perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia, yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) .
Maka didapatkan hasil atau kesimpulan bahwa setelah diperhitungkan dengan beberapa rasio keuangan maka ke empat PT tersebut dari tahun 2021 sampai dengan 2022 banyak mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam setiap rasionya, artinya semakin angka menunjukkan peningkatan maka kinerja perusahaan berjalan cukup efisien dan dapat dikatakan perusahaan tersebut berkembang dibandingkan tahun sebelumnya.Â
Meskipun ada beberapa PT yang pada perhitungan rasio keuangnya menunjukkan angka yang menurun, tetapi penurunan yang terjadi tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan tahun yang sebelumnya maupun tahun sesudahnya, artinya penurunan yang terjadi masih dianggap bahwa perusahaan tersebut masih dalam kondisi stabil dalam setiap pengelolaan kinerja keuangan perusahaan.
REFERENSI:
1. http://repository.uinsu.ac.id/4141/1/SKRIPSI.pdf
2. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/5347-Full_Text.pdf
3.http://repository.iainpare.ac.id/4592/1/18.2900.057.pdf#page37