Mohon tunggu...
Eka khusnul Setyana
Eka khusnul Setyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka membaca novel dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Laporan Keuangan melalui Perhitungan Rasio Keuangan Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas pada 4 Perusahaan Manufaktur di Indonesia

5 Desember 2023   18:51 Diperbarui: 5 Desember 2023   19:27 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)
Sumber: Data sekunder diolah peneliti (2023)

Berdasarkan diagram diatas, rasio leverage INTP di tahun 2021 adalah 0,27 atau 27% yang berarti 27% modal yang dimiliki perusahaan berasal dari utang, kemudian di tahun 2022 meningkat menjadi 0,31 atau 31% artinya terjadi peningkatan sekitar 4%, karena terjadi peningkatan pada angka rasio leverage maka perusahaan dikatakan kurang efisien dalam mengelola modal sehingga menyebabkan tingginya utang. 

Rasio leverage SMBR tahun 2021 adalah 0,76 atau 76% modal perusahaan diperoleh dari utang, tetapi terjadi penurunan pada tahun 2022 menjadi 0,69 atau 69% artinya perusahaan mengalami perkembangan sehingga lebih efisien dalam meminimalisirkan utang sebagai modal. 

Rasio leverage SMGR juga mengalami penurunan di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 sekitar 17%, artinya perusahaan juga efisien dalam mengelola modal agar tidak terlalu besardidanai oleh utang. 

Rasio leverage WTON di tahun 2021 dan 2022 dikatakan masih stabil karena tidak mengalami penurunan maupun kenaikan yang cukup signifikan.

RASIO PROFITABILITAS:

Menurut Sofyan Syafri Harahap (1999), rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam mendapatkan laba yang dihasilkan dari semua kegiatannya seperti bersumber dari kegiatan penjualan, kas, modal, dan lain sebagainya.

Rasio yang digunakan adalah rasio profit margin (GPM) dan Return on asset (ROA atau ROI).
Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:

Sumber: Data sekunder diolah oleh peneliti(2023)
Sumber: Data sekunder diolah oleh peneliti(2023)
Dari diagram diatas, Rasio Profitabilitas INTP di tahun 2021 adalah 2,73 sedangkan di tahun 2022 meningkat menjadi 2,79 atau mengalami peningkatan sebesar 6% artinya perusahaan mampu menghasilkan laba kotor (sebelum pajak dan bunga) dari kegiatan penjualan sebesar 0,06 yang telah diterimanya. 

Pada SMBR juga mengalami peningkatan dari tahun 2021 ke tahun 2022 atau dapat dikatakan stabil karena peningkatan yang terjadi hanya sekitar 1% saja. Tetapi pada SMGR justru mengalami penurunan pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 sekitar 2% hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan menyusut pada tahun 2022 dibandingkan kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2021. 

Rasio pada WTON juga mengalami peningkatan dari tahun 2021 ke tahun 2022 sekitar 4% berarti kinerja keuangan mengalami peningkatan pada perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun