Setiap anak pasti menginginkan keluarga yang rukun dan haromis. Keluarga merupakan tempat berbagi masalah, kegembiraan, keluh kesah, dan keluarga merupakan hal utama dalam pembentukan karakter. Namun tak semua mempunyai keluarga yang seperti itu. Seiring berjalan nya waktu pasti banyak permasalahan dalam rumah tangga karena beberapa faktor.
Kalian pasti bertanya kan apa sih istilah "Broken Home" itu? Jadi "Broken Home" biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang kurang rukun layak nya keluarga yang harmonis, akibat nya sering terjadi konflik-konflik yang menyebabkan pertengkaran bahkan bisa berakhir perceraian. Hal tersebut akan membuat suasana rumah menjadi tidak kondusif lagi dan orang tua melupakan kasih sayang serta perhatian nya kepada anak yang menghambat perkembangan anak khusus nya anak remaja.Â
Mungkin tak jarang kita temui anak remaja yang stres dan frustasi karena faktor utama nya adalah keluarga. Remaja merupakan fase di mana mencari jati diri dan mereka berada di masa labil. Jika saat remaja dia di hadapkan dengan keluarga "Broken Home" banyak remaja yang melampiaskan nya ke hal hal yang negatif karena dia tidak tahan dengan tekanan tekanan.
Adapun dampak "Broken Home" terhadap anak remaja:Â
1.Hilangnya kasih sayang dari kedua orang tua
2.Terjadi nya gangguan psikisÂ
3.Mudah nya mendapatkan pengaruh buruk dari lingkunganÂ
4.Membenci orang tuaÂ
5.Menganggap bahwa hidup sia sia
6.Susah untuk berprestasiÂ
7.Malas bahkan sudah tak mau pulang ke rumahÂ
8.Susah mengontrol emosiÂ
Namun baik buruk nya menghadapi masalah "Broken Home" tergantung kepada diri kita kembali. Jika kita bisa menempatkan nya lebih ke sisi positif mungkin kita bisa menerima keadaan yang terjadi dan melakukan perubahan kedepan nya lebih baik lagi.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI