Mohon tunggu...
Eka Junaidi
Eka Junaidi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang senang main bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Pancasila dan Keluasan Cengkramanmu

19 Desember 2024   09:16 Diperbarui: 19 Desember 2024   09:16 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila merupakan dasar negara kita yang berfungsi sebagai landasan ideologis bangsa, yang mengandung nilai-nilai luhur yang penting bagi pengembangan karakter individu dan masyarakat. Keberadaan Pancasila dapat kita kaji dalam dimensi teoretis dan maupun penerapan praktis dalam pendidikan yakni sebagai sarana untuk menumbuhkan generasi yang bermoral lurus, nasionalis, dan holistik. Nilai-nilai Pancasila menjadi kerangka dalam mewujudkan eksistensi bangsa yang adil dan sukses.

Pancasila berfungsi sebagai kerangka filosofis dari lima konsep yang saling berhubungan dan hierarkis. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa menggaris bawahi perlunya spiritualitas dan toleransi beragama, sedangkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menekankan perlunya penghormatan terhadap hak asasi manusia dan martabat individu. Gagasan Persatuan Indonesia meningkatkan nasionalisme di tengah keberagaman, sedangkan Demokrasi yang Dipandu Kebijaksanaan Batin dalam Permusyawaratan Perwakilan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi dan keterlibatan aktif. Pada akhirnya, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menekankan pentingnya keadilan dan kohesi sosial.

Salah satu tujuan pendidikan Pancasila adalah membentuk individu yang berwawasan luas, seimbang dalam dimensi spiritual, intelektual, dan moral. Dalam tatanan pelaksanaannya, pendidikan Pancasila sering diimplementasikan dengan teknik yang beragam. Pendidik acapkali menggunakan metodologi kontekstual, seperti menelaah kejadian nyata yang menjadi contoh penerapan nilai-nilai Pancasila, pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila untuk meningkatkan nilai-nilai integritas, empati, dan tanggung jawab sosial siswa serta nilai-nilai Pancasila dituangkan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengabdian kepada masyarakat untuk menumbuhkan perilaku unggul. Pelibatan teknologi juga acapkali memberikan hasil yang signifikan dalam upaya memajukan pendidikan Pancasila, media sosial dan aplikasi pendidikan dapat secara efektif menawarkan konten Pancasila secara dinamis dan menarik dan sering juga wira-wiri dalam media mainstream. Bagi siswa pemanfaatan teknologi akan jauh lebih memudahkan dan menguntungkan dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memberikan peluang besar untuk memperluas diseminasi pendidikan Pancasila, khususnya di era digital kontemporer.

Disisi lain, keberadaan teknologi juga akan memberikan efek langsung terhadap adanya degradasi nilai-nilai Pancasila seiring dengan makin mudahnya akses informasi yang lalu lalang  di branda kita akan budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Dampak budaya asing sepanjang globalisasi dapat melemahkan internalisasi nilai-nilai Pancasila. Selain itu, pemahaman Pancasila yang masih dangkal di kalangan pendidik dan peserta didik menghadirkan tantangan yang perlu mendapat perhatian. Pendidikan Pancasila memerlukan bantuan keluarga dan masyarakat untuk menumbuhkan suasana yang cocok untuk memperkuat prinsip-prinsip tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tentu kolaborasi antar pemangku kepentingan yang berbeda sangatlah penting. Para pendidik memerlukan pelatihan ekstensif sementara keluarga dan masyarakat harus secara proaktif memfasilitasi internalisasi cita-cita Pancasila ke dalam relung jiwa kita. Selain itu, pendidikan multikultural yang berlandaskan Pancasila perlu ditingkatkan untuk menghadapi kekuatan globalisasi sekaligus sebagai penyiapan dini akan kemampuan adaptasi nilai-nilai budaya dari luar dengan cara yang bijak sehingga pendidikan Pancasila akan menjadi katalisator yang efektif bagi pembangunan sosial.

Dengan demikian, proses doktrinasi pendidikan Pancasila menjadi landasan strategis untuk melahirkan generasi yang cerdas secara akademis dan kuat secara etika dan sosial. Nilai-nilai Pancasila harus senantiasa direvitalisasi melalui pengajaran yang relevan dan kontekstual yang pada gilirannya Pancasila akan tetap menjadi landasan kokoh bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat adil, beradab, dan bermartabat dalam menghadapi permasalahan kontemporer.

Tetaplah Jaya Pancasilaku....!!! (ekajuned)

 

Penulis :

Eka Junaidi

(Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Ganesha)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun