PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PECAH BELAH PADA TOKO SUMBER REZEKI DI BEKASI TIMUR
Andrean Syah Sunarya1, Chindy Komalasari2, Hanifatin Anjarani3, M Naufal Hafidz4
1,2,3,4Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pelita Bangsa Jl.Inspeksi Kalimalang No. 9, Cibuntu, Kec Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat 17530
Abstrak
Konsumen adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain dalam membentuk perilaku, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dianggap penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana perilaku konsumen, budaya, sosial, dan kepribadian berpengaruh terhadap keputusan mereka untuk membeli barang pecah belah di Toko Sumber Rezeki di Bekasi Timur. Untuk mengevaluasi hubungan antara variabel independen (perilaku konsumen, faktor budaya, faktor sosial, dan kepribadian) dan variabel dependen (keputusan pembelian), penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menggunakan analisis regresi linear berganda. Studi ini melibatkan 50 responden yang dipilih menggunakan teknik sampel purposive, yaitu pelanggan yang berbelanja di Toko Sumber Rezeki di Bekasi Timur. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di pasar pecah belah dan memberikan rekomendasi yang dapat digunakan oleh pemilik toko untuk meningkatkan strategi pemasaran mereka.
Kata Kunci: Perilaku Konsumen, Faktor Budaya, Faktor Sosial, Faktor Kepribadian, Keputusan Pembelian
Abstract
Consumers are social beings who interact and influence each other in shaping behaviors, attitudes, beliefs, and values that are considered important. The purpose of this study is to see how consumer behavior, culture, social, and personality influence their decision to buy glassware at Sumber Rezeki Store in East Bekasi. To evaluate the relationship between the independent variables (consumer behavior, cultural factors, social factors, and personality) and the dependent variable (purchase decision), this study uses a quantitative approach that uses multiple linear regression analysis. This study involved 50 respondents selected using purposive sampling technique, namely customers who shop at Sumber Rezeki Stores in East Bekasi. The results of the study are expected to provide deeper insight into the factors that influence consumer purchasing decisions in the glassware market and provide recommendations that can be used by store owners to improve their marketing strategies.
Keywords: Consumer Behavior, Cultural Factors, Social Factors, Personality Factors, Purchasing Decisions
PENDAHULUAN
Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar dan menarik pelanggan baru. dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk memenangi persaingan dan mencapai tujuan perusahaan. Pada dasarnya, semakin banyak pesaing, semakin banyak pilihan konsumen untuk memilih produk yang mereka harapkan. Jadi, pelanggan menjadi lebih cerdas dan cerdas saat melihat produk baru (Agung W et al., 2021).
Karena menawarkan berbagai macam barang dan jasa dari ratusan merek yang tersedia di pasar, ritel merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Konsumen dipengaruhi oleh persaingan di antara produk yang tersedia, yang memungkinkan mereka untuk memilih varian produk yang berkualitas tinggi. Produk harus memiliki kualitas dan harga yang bersaing agar dapat menarik pelanggan untuk membuat keputusan pembelian yang tepat. Konsumen dapat memilih barang dengan mempertimbangkan preferensi mereka, daya beli, dan kualitasnya (Efrita Soviyanti Zulia Khairani I, 2023).
Toko Sumber Rezeki di Bekasi Timur berdiri 38 tahun yang lalu dan masih beroperasi.
Toko Sumber Rezeki menjual peralatan rumah tangga dalam empat jenis: besi, aluminium, kaca, dan plastik. Tabel berikut menunjukkan jumlah pelanggan Toko Sumber Rezeki:
Tabel 1. Data Jumlah Konsumen pada Produk Pecah Belah Toko Sumber Rezeki Pada Tahun 2022-2023.
Sumber: Data Toko Makmur Jaya
Tabel di atas menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah pelanggan Toko Sumber Rezeki pada tahun 2022 dan 2023. Peningkatan ini mungkin menunjukkan bahwa Toko Sumber Rezeki ingin memasarkan produk pecah belahnya. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan menerapkan strategi pemasarannya yang memperhitungkan semua perkembangan yang mungkin terjadi dalam proses pemasarannya.
Faktor budaya memengaruhi pembelian produk pecah belah di Toko Sumber Rezeki, salah satunya adalah kebiasaan masyarakat Bekasi Timur dalam membeli peralatan rumah tangga dan kebutuhan sehari-hari, seperti gelas kaca dan piring. Kebiasaan ini memengaruhi keputusan mereka untuk membeli barang-barang ini. Faktor sosial juga sangat penting. Orang-orang cenderung membeli barang pecah belah di Toko Sumber Rezeki karena dipengaruhi oleh teman dan kelompok sosial mereka.
Konsumen membuat keputusan pembelian berdasarkan kepercayaan, sikap, dan nilai-nilai mereka, serta berbagai faktor dalam lingkungan sosial mereka. Faktor budaya, sosial, dan pribadi juga mempengaruhi perilaku pembelian, dengan faktor budaya yang paling luas dan mendalam. Elemen seperti kelas budaya, subkultur, dan lingkungan sosial memiliki peran besar dalam membentuk perilaku pembelian konsumen (Rozzi, M. F, 2022). Faktor utama yang membentuk keinginan dan perilaku seseorang adalah budayanya, atau kebudayaan. Selain itu, faktor pribadi, seperti usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, kepribadian dan konsep diri, gaya hidup, dan nilai-nilai yang dianut, memengaruhi keputusan seseorang untuk membeli barang atau jasa. Sementara itu, faktor psikologis, seperti persepsi, pembelajaran, ingatan, dan perilaku dan proses pembelajaran konsumen, memengaruhi keputusan mereka untuk membeli barang atau jasa (Ganyang & Simamora, 2023).
Toko Sumber Rezeki menawarkan barang pecah belah dengan harga terjangkau dan tingkat daya tahan yang baik, sehingga memenuhi preferensi dan perilaku pelanggan saat ini. Hasil penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi penelitian tentang perilaku konsumen tetapi juga memberi Toko Sumber Rezeki saran praktis tentang cara membuat strategi pemasaran yang lebih efektif. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan bisnis yang berkelanjutan dalam persaingan yang semakin kompetitif.
LANDASAN TEORI
Keputusan Pembelian
Kotler (2009) menyatakan bahwa konsumen benar-benar memilih suatu produk untuk dibeli dan keputusan mereka untuk mengubah, menunda, atau menghindari keputusan tersebut sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan. Tahap ini dari proses pengambilan keputusan pembelian dikenal sebagai keputusan pembelian. Pada dasarnya, keputusan pembelian yang dibuat oleh suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kualitas produk yang diberikan oleh perusahaan tersebut (Permata Sari, 2021).
Menurut Kotler (2012), keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil oleh konsumen untuk membeli produk atau jasa. Dari banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan mereka, konsumen biasanya mempertimbangkan kualitas, harga, dan produk yang sudah dikenal masyarakat (Nurfauzi et al., 2023).
Ketika pelanggan ingin membeli sesuatu, mereka biasanya melalui beberapa langkah: (1) mengidentifikasi masalah, (2) mencari informasi, (3) menilai opsi, (4) membuat keputusan untuk membeli, dan (5) bertindak setelah membeli. Menurut Schiffman dan Kanuk (2013), istilah "keputusan pembelian" dapat didefinisikan sebagai "memilih salah satu dari dua atau pilihan alternatif." Dengan kata lain, keputusan pembelian adalah tindakan seseorang dalam memilih salah satu dari banyak pilihan yang tersedia (Bakery et al., 2024).
Keputusan dibuat melalui berbagai langkah dan tidak langsung diambil untuk menghindari penyesalan di kemudian hari. Konsumen dapat membuat pilihan pembelian yang mudah atau sulit. Menurut Kotler dan Keller (2012:184), terdapat lima karakteristik proses keputusan pembelian: (1) Pengenalan Kebutuhan; (2) Evaluasi Alternatif; (3) Keputusan Pembelian; dan (4) Perilaku Setelah Pembelian (Ulfiani, 2023).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh (Kartawijaya, et al,. 2022) dengan judul "Persepsi Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian online pada Marketplace Shopee Paska Pandemic Covid-19." Penelitian ini mengkaji bagaimana pengalaman belanja online, harga yang ditawarkan, dan promosi yang diberikan oleh marketplace dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen secara online.
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah istilah yang mengacu pada bagaimana seseorang membeli dan menggunakan barang atau jasa, termasuk membeli barang atau layanan dari berbagai sumber. Menurut (Arfah, Y. 2022) perilaku konsumen adalah serangkaian proses dan tindakan yang terjadi ketika seseorang berinteraksi langsung dengan pencarian, pembelian, penjualan, penggunaan, dan evaluasi produk barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah untuk mempengaruhi pembeli agar mereka bersedia membeli barang dan jasa perusahaan ketika mereka membutuhkannya (Manurung, et al,. 2022).
Kotler dan Keller (2009) mendefinisikan "perilaku konsumen" sebagai penelitian tentang cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan menempatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka (Uhing, Y. 2022). Sangat sulit untuk menganalisis perilaku masyarakat karena banyak faktor yang mempengaruhi setiap perilaku konsumen. Menurut Kotler (2000), hal-hal seperti kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis adalah beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk tertentu (Zubaidah & Latief, 2022).
Penelitian ini sejalan dengan studi oleh (Wibowo, et al,. 2021) dengan judul "Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk Dan Jingle Iklan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Sari Roti Di Semarang)." Studi ini menyelidiki bagaimana perilaku konsumen saat membeli produk makanan dipengaruhi oleh variabel eksternal seperti iklan, kualitas produk, dan harga.
PENELITIAN TERDAHULU
Tema perilaku konsumen terus berkembang, dan banyak penelitian berkonsentrasi pada faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian. Penelitian (Falahati et al,. 2020) menyatakan bahwa berbagai komponen psikologis, sosial, dan budaya memengaruhi perilaku konsumen. Mereka menekankan pentingnya persepsi konsumen terhadap merek dan harga ketika mereka membeli produk. Dalam penelitian mereka, mereka menemukan bahwa pelanggan yang memiliki persepsi positif terhadap merek cenderung lebih setia dan lebih sering membeli barang-barang tersebut, meskipun harga barang tersebut lebih tinggi. Penelitian lainnya oleh (Nguyen et al,. 2021) melakukan penelitian tambahan yang menemukan bahwa elemen sosial, seperti pengaruh teman dan keluarga, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli barang-barang tertentu, terutama yang berkaitan dengan fashion dan makanan. Mereka juga menemukan bahwa penggunaan media sosial dan ulasan produk oleh teman atau influencer dapat mendorong pembeli untuk melakukan pembelian yang lebih cepat dan secara impulsif. Namun, (Sutrisno et al,. 2023) memasukkan variabel baru, yaitu pengalaman konsumen selama proses pembelian. Mereka menemukan bahwa pelanggan yang memiliki pengalaman positif dengan pembelian online dan offline lebih cenderung untuk melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan barang tersebut kepada orang lain.
Dalam keseluruhan, banyak faktor interaktif memengaruhi perilaku konsumen, dan penelitian baru menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti experiential, economic, social, and psychological influence purchasing decisions. Oleh karena itu, bisnis harus memahami dinamika ini dan mengubah strategi marketing mereka untuk lebih menarik dan efektif untuk berkomunikasi dengan berbagai jenis konsumen.
KERANGKA BERPIKIR
Gambar 2. Kerangka Berpikir
Menurut Arikunto (2006), hipotesis adalah tanggapan temporer terhadap masalah penelitian sampai data yang dikumpulkan membuktikan validitasnya:
- Diduga faktor budaya berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk pecah belah pada Toko Sumber Rezeki di Bekasi Timur
- Diduga faktor sosial memengaruhi keputusan untuk membeli barang pecah belah di Toko Sumber Rezeki di Bekasi Timur
- Keputusan untuk membeli barang pecah belah di Toko Sumber Rezeki di Bekasi Timur dipengaruhi sebagian besar oleh kepribadian.
- Di Toko Sumber Rezeki di Bekasi Timur, diduga faktor psikologis memengaruhi keputusan untuk membeli barang pecah belah.
- Keputusan untuk membeli barang pecah belah di Toko Sumber Rezeki di Bekasi Timur dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, kepribadian, dan psikologi.
METODE PENELITIAN
Metode desain kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data studi ini melalui survei. Sugiyono (2018) menjelaskan dalam penelitian yang dibahas oleh Susilo (2024) bahwa data dianggap sebagai data kuantitatif ketika diperoleh melalui proses perhitungan atau pengukuran yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan angka atau data numerik.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda untuk mengidentifikasi pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian dilakukan di Bekasi Timur, dengan mengambil sampel sebanyak 50 responden yang dipilih secara acak melalui teknik sampling simple random. Variabel independen yang dianalisis meliputi faktor-faktor yang diduga memengaruhi keputusan pembelian, seperti kualitas produk, harga, dan promosi. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen. Data yang diperoleh melalui kuesioner akan dianalisis menggunakan regresi linier berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen terhadap keputusan pembelian secara simultan. Metode ini memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antar variabel secara lebih komprehensif dan mengukur kontribusi relatif dari setiap variabel terhadap keputusan pembelian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Tabel 1. Uji Validitas
Item Pernyataan
R Hitung
R tabel
Keterangan
X1.1
0,439
0,278
Valid
X1.2
0,438
0,278
Valid
X1.3
0,444
0,278
Valid
X1.4
0487
0,278
Valid
X2.1
0,567
0,278
Valid
X2.2
0,430
0,278
Valid
X2.3
0,435
0,278
Valid
X2.4
0,432
0,278
Valid
X3.1
0,521
0,278
Valid
X3.2
0,473
0,278
Valid
X3.3
0,651
0,278
Valid
X3.4
0,541
0,278
Valid
X4.1
0,511
0,278
Valid
X4.2
0,604
0,278
Valid
X4.3
0,465
0,278
Valid
X4.4
0.557
0,278
Valid
Sumber: Data diolah, 2024
Berdasarkan Tabel 1, nilai r hitung untuk setiap indikator yang diuji menunjukkan hasil yang lebih positif dan lebih besar dari nilai r tabel, yang menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan dalam penelitian ini valid dan telah lulus uji validitas. Ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan memiliki tingkat validitas yang tinggi, yang memastikan bahwa data yang dikumpulkan dapat dipercaya dan akurat.
Uji Realibilitas
Uji statistik Cronbach Alpha () digunakan untuk menilai reliabilitas instrumen penelitian. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk mengukur tingkat konsistensi internal instrumen penelitian; dengan kata lain, uji Cronbach Alpha memastikan bahwa item-item yang ada dalam instrumen penelitian memberikan hasil yang sama ketika diulangi dalam berbagai pengukuran.
Tabel 2. Uji Realibilitas
Variable
Cronbach's Alpha
R Tabel
Keterangan
X1
0,471
0,278
Reliabel
X2
0,347
0,278
Reliabel
X3
0,560
0,278
Reliabel
X4
0,645
0,278
Reliabel
Sumber: Data diolah, 2024
Tabel 2, menunjukkan bahwa semua item yang diuji menunjukkan tingkat reliabilitas yang tinggi dan siap untuk pengujian berikutnya. Ini menunjukkan bahwa perangkat yang digunakan dalam penelitian ini dapat diandalkan untuk menghasilkan data yang konsisten dan stabil dalam pengujian yang akan datang.
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 3. Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
6.913
3.533
1.957
.056
Budaya
.716
.155
.568
4.629
.000
.333
3.001
Sosial
.337
.158
.234
2.135
.038
.418
2.391
Kepribadian
.166
.147
.147
1.133
.263
.298
3.358
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data diolah, 2024
Persamaan regresi, berdasarkan tabel, dapat ditulis sebagai berikut:
Y = 6,913 + 0,716 X1 + 0,337 X2 + 0,166 X3
Dengan koefisien regresi sebesar 0,716, variabel perilaku konsumen menunjukkan nilai yang positif, yang menunjukkan bahwa, dengan asumsi variabel lainnya tidak berubah, peningkatan perilaku konsumen akan berdampak positif pada pilihan pelanggan. Selain itu, variabel keputusan pembelian juga menunjukkan nilai yang positif, dengan koefisien sebesar 0,337, yang menunjukkan bahwa, dengan asumsi variabel lainnya tetap konstan, peningkatan keputusan pembelian dapat meningkatkan pilihan pelanggan untuk membeli produk tertentu.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05), model regresi yang diuji memenuhi asumsi normalitas. Ini menunjukkan bahwa distribusi keseluruhan atau distribusi variabel independen mengikuti pola distribusi normal. Asumsi normalitas sangat penting untuk analisis regresi karena data dengan distribusi normal memungkinkan estimasi parameter model yang lebih akurat dan valid. Jika data tidak memiliki distribusi normal, hasil analisis regresi dapat menjadi bias atau tidak dapat diandalkan. Namun, jika data memiliki distribusi normal, kita dapat melanjutkan analisis regresi dengan yakin bahwa hasilnya akan sesuai dengan keadaan yang diharapkan dan dapat digunakan untuk membuat keputusan yang tepat.
Tabel 4. One-Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
50
Normal Parametersa,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
1.89336134
Most Extreme Differences
Absolute
.119
Positive
.119
Negative
.067
Test Statistic
.119
Asymp. Sig. (2-tailed)c
.074
Monte Carlo Sig. (2-tailed)d
Sig.
.073
99% Confidence Interval
Lower Bound
.067
Upper Bound
.080
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah, 2024
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov adalah 0,074, lebih tinggi dari ambang batas 0,05. Ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki distribusi normal; dengan kata lain, tidak ada penyimpangan signifikan dari distribusi normal, yang menunjukkan bahwa data memenuhi asumsi normalitas yang diperlukan untuk analisis statistik tambahan.
Uji Hipotesis
Uji Signifikasi Simultan (Uji-F)
Tabel 5. Uji Signifikasi Simultan (Uji-F)
ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
586.124
3
195.375
51.164
.000b
Residual
175.656
46
3.819
Total
761.780
49
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Faktor Budaya, Faktor Sosial, Faktor Kepribadian
Sumber: Data diolah, 2024
Hasil perhitungan statistik yang dilakukan dengan SPSS menunjukkan nilai F sebesar 195.375 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai tingkat signifikansi F kurang dari 0,05, ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini sangat signifikan. Ini berarti bahwa hal-hal seperti kualitas produk, diskon, dan promosi dapat diprediksi dengan baik oleh pelanggan.
Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Tabel 6. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
6.913
3.533
1.957
.056
X1
.716
.155
.568
4.629
.000
.333
3.001
X2
.337
.158
.234
2.135
.038
.418
2.391
X3
.166
.147
.147
1.133
.263
.298
3.358
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data diolah, 2024
Hasil uji t dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam model regresi:
Berdasarkan Tabel 6, nilai thitung variabel kualitas produk adalah 4,629 dengan signifikansi 0,000. Nilai ttabel lebih besar dari nilai ttabel, yaitu 4,499 lebih besar dari 2,111, dan nilai signifikansi 0,000 lebih rendah dari 0,05. H1 diterima karena variabel faktor budaya berdampak positif dan signifikan pada keputusan pembelian. Variabel faktor sosial memiliki nilai thitung sebesar 1,133 dan tingkat signifikansi sebesar 0,263. Nilai thitung lebih rendah dari ttabel-1,133 lebih rendah dari 2,111, dan tingkat signifikansi 0,038 lebih rendah dari 0,05, sehingga H2 diterima. Variabel faktor kepribadian memiliki nilai thitung sebesar 2,135 dan tingkat signifikansi sebesar 0,038. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel promosi (X3) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli barang di Toko Sumber Rezeki di Bekasi Timur.
Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 7. Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.877a
.769
.754
1.95413
a. Predictors: (Constant), Faktor Budaya, Faktor Sosial, Faktor Kepribadian
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data diolah, 2024
Faktor budaya, sosial, dan kepribadian secara keseluruhan berkontribusi sebesar 79,6% terhadap keputusan pembelian pelanggan, menurut Tabel 7, dengan nilai koefisien determinasi yang disesuaikan sebesar 0,796. Ini menunjukkan bahwa ketiga variabel independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pelanggan.
Sebaliknya, ada faktor tambahan yang tidak termasuk dalam model regresi yang digunakan yang memengaruhi 20,4% keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun tidak terukur dalam penelitian ini, ada variabel tambahan yang memengaruhi keputusan pelanggan.
PEMBAHASAN
Faktor Budaya terhadap Keputusan Pembelian
Hasil uji menunjukkan bahwa faktor budaya sangat memengaruhi keputusan pelanggan. Signifikansi level 0.000, yang lebih rendah dari 0.05, dan tcount value 4.499, yang lebih besar dari ttable 2.011, menunjukkan bahwa H1 diterima. Budaya memengaruhi perilaku konsumen, termasuk pilihan mereka untuk membeli produk di Bekasi Timur. Adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh sebagian besar masyarakat membentuk cara orang berinteraksi dengan barang dan jasa.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh (Rahmawati, 2021), (Sutanto & Hermawan, 2020), dan penelitian oleh (Hadi & Salim, 2022). Penelitian ini meniliti, bagaimana faktor budaya memengaruhi perilaku konsumen di pasar Indonesia, terutama bagaimana konsumen membuat keputusan untuk membeli produk di pasar yang sedang berkembang. Studi ini menemukan bahwa pelanggan di Indonesia, termasuk Bekasi Timur, lebih memilih produk yang memiliki hubungan dengan identitas budaya mereka, seperti makanan dan pakaian yang mencerminkan nilai-nilai lokal dan tradisional. Agama juga memengaruhi keputusan pembelian di pasar Indonesia.
Faktor Sosial terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel fakotr sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian, nilai probabilitas signifikan sebesar 0.038 lebih kecil dari 0.05, dan nilai thitung sebesar 2.135 lebih besar dari ttabel 2.011 menunjukkan bahwa H2 diterima. Faktor sosial sangat penting dalam memengaruhi cara pelanggan memilih barang untuk dibeli, termasuk di daerah Bekasi Timur. Pengaruh keluarga, teman, kelompok sosial, dan status sosial dapat memengaruhi preferensi dan keputusan konsumen. Konsumen di Bekasi Timur, yang terkenal dengan keragaman kelompok sosial dan budayanya, sangat mempertimbangkan faktor sosial saat memilih barang yang mereka beli.
Hasil studi ini sesuai dengan studi oleh (Yuliana & Djumahir, 2020), selain itu (Aditya & Santosa, 2021), dan (Prasetyo & Rahmawati, 2022). Bagaimana faktor status sosial mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli barang di wilayah perkotaan Indonesia, termasuk Bekasi Timur, adalah subjek penelitian ini. Sebagai hasil dari penelitian ini, konsumen dengan status sosial yang lebih tinggi lebih cenderung membeli produk premium yang mencerminkan status sosial mereka. Konsumen yang ingin menunjukkan status sosial mereka lebih memilih barang dengan label "mewah" atau "terkenal".
Faktor Kepribadian terhadap Keputusan Pembelian
Hasil uji menunjukkan bahwa faktor kepribadian tidak memengaruhi keputusan pelanggan. Ini menunjukkan bahwa 0,263 lebih besar dari 0,05 dan bahwa nilai thitung 1,133 lebih besar daripada ttabel 2,011, yang menunjukkan bahwa H3 ditolak. Konsumen yang lebih tertutup atau lebih analitik mungkin lebih berhati-hati saat membuat keputusan pembelian karena mereka lebih cenderung memprioritaskan kualitas dan keandalan produk daripada aspek emosional atau sosial.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh (Prasetyo & Wulandari, 2021), oleh (Hadi & Sari, 2022), dan (Nugroho & Putri, 2020). Studi ini membandingkan berbagai jenis kepribadian dan bagaimana hal itu berdampak pada perilaku konsumen di Indonesia. Menurut penelitian ini, individu ekstrovert dipengaruhi oleh faktor sosial dan lebih cenderung membeli barang yang populer dan dianggap sebagai simbol status. Sebaliknya, konsumen introvert atau analitis memilih barang yang mereka anggap lebih praktis dan tidak dipengaruhi oleh tren sosial.
KESIMPULAN
- Perilaku Konsumen
- Perilaku pembeli di Toko Sumber Rezeki di Bekasi Timur dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis, sosial, dan lingkungan. Preferensi pribadi pembeli dipengaruhi oleh kebiasaan, pengalaman sebelumnya, dan pengaruh dari orang-orang di sekitar mereka, seperti teman dan keluarga.
- Keputusan Pembelian
- Konsumen di Bekasi Timur cenderung membuat keputusan pembelian setelah mempertimbangkan berbagai informasi tersedia tentang produk, harga, kualitas, dan merek, yang dipengaruhi oleh faktor rasional dan emosional.
- Faktor Budaya
- Faktor budaya sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen tentang apa yang mereka beli, terutama di Bekasi Timur, di mana ada banyak budaya dan masyarakat yang berbeda. Tradisi lokal, budaya, dan norma sosial yang ada di masyarakat memengaruhi jenis barang yang mereka beli.
- Faktor Sosial
- Faktor sosial sangat memengaruhi pilihan pembeli di Bekasi Timur. Keluarga, teman, dan kelompok sosial sangat memengaruhi pilihan konsumen untuk barang-barang tertentu. Pelanggan sering memilih barang-barang yang direkomendasikan oleh orang terdekat mereka atau yang dianggap populer dalam kelompok sosial mereka.
- Faktor Kepribadian
- Individu yang membeli barang di Bekasi Timur sangat dipengaruhi oleh kepribadian mereka. Individu ekstrovert cenderung lebih mudah terpengaruh oleh iklan dan promosi yang menciptakan kesan sosial dan status, sedangkan individu introvert atau analitis lebih berhati-hati dan memilih produk yang berfokus pada fungsi dan kualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Agung W, R., Yudhistira H, G., & Aziz, R. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persaingan Dan Pertumbuhan Pasar: Pemimpin, Pesaing, Pengikut, Nicher (Suatu Literature Review). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(4), 418--441.
Bakery, A., In, C., & Kupang, K. (n.d.). TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ANGELLO BAKERY & CAKE DI KUANINO KOTA KUPANG The Influence of Product Quality And Price On Purchasing Decisions. 907--918.
Fahrul, R. (2020). Terhadap Perilaku Konsumen
Ganyang, M. T., & Simamora, S. K. (n.d.). Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada Pt. Arum Nirwana Global, Jakarta Utara. Stiepbm.Ac.Id.
JASMINE, K. (2014). Penambahan Natrium Benzoat Dan Kalium Sorbat (Antiinversi) Dan Kecepatan Pengadukan Sebagai Upaya Penghambatan Reaksi Inversi Pada Nira Tebu.
MANAJEMEN PEMASARAN Efrita Soviyanti Zulia Khairani i. (2024).
Nurfauzi, Y., Taime, H., Hanafiah, H., Yusuf, M., Asir, M., Majenang, S., Jambatan Bulan, S., Bina Bangsa, U., Bandung, S., & Makassar, I. (2023). Literature Review: Analysis Of Factors Influencing Purchasing Decisions, Product Quality And Competitive Pricing Literature Review: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian, Kualitas Produk dan Harga Kompetitif. Management Studies and Entrepreneurship Journal, 4(1), 183--188.
Permata Sari, D. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian, Kualitas Produk, Harga Kompetitif, Lokasi (Literature Review Manajemen Pemasaran). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(4), 524--533.
Permatasari, A. N. I., & Hidayat, A. M. (2023). Pengaruh Social Media Marketing Tiktok dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Produk Camille Beauty. Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis, 5, 350--355.
Rosita, R., & Evalina Darlin. (2024). Pengaruh Kualitas Konten Tik Tok Terhadap Customer Engagement Pada Customer Queensha. Jurnal Lentera Bisnis, 13(2), 1061--1071.
Rozzi, M. F. (2022). Pengaruh Faktor Pribadi, Faktor Budaya dan Faktor Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Baju Import Second di Lumajang.
Ulfiani, S. (2023). Pengaruh Persepsi Kemanfaatan. In Siti Ulfiani.
Waani, N. C., Mangantar, M., & Uhing, Y. (2022). Perbedaan Sikap Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Niu Green Tea Dan The Botol Sosro (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unsrat). Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 10(1), 1004-1013.
Wibowo, K. A., & Prabawani, B. (2021). Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk Dan Jingle Iklan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Sari Roti Di Semarang). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 10(1), 713-725.
Yuda, A., Lubis, A. H., & Manurung, E. H. (2022). Manajemen Pemasaran Perusahaan Di Indonesia Dalam Pasar Globalisasi. Jurnal Manajemen Bisnis Dan Organisasi, 1(2), 319-331.
Zubaidah, I., & Latief, M. J. (2022). Analisis Proses Pengambilan Keputusan Konsumen E-commerce Shopee di Lingkungan RT08 / RW10 Sriamur Bekasi. 6(2), 324--333.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI