Pengangguran merupakan masalah yang harus segera diselesaikan dan ditangani oleh pemerintah. Setiap tahunnya pasti ada banyak lulusan baru/ Freshgraduate yang mencari pekerjaan. Menurut International Monetary Fund (IMF) Indonesia menempati urutan no 1 untuk tingkat pengangguran di Asia Tenggara
Terdapat 5,2% pengangguran yang terdapat di indonesia dibandingkan Filipina yang hanya memiliki 5,1%. Dengan tingginya angka ini pemerintah harus segera menemukan solusi terbaik agar dapat menurunkan jumlah ini.
Menurut data dari BPS dalam beberapa bulan terakhir ini jumlah pengangguran di indonesia mulai berkurang. Pada Agustus 2023 ada 7,9 Juta pengangguran dan pada Februari 2024 ada 7,2 Juta orang. Hal ini menunjukkan bahwa pengangguran di indonesia mengalami penurunan sekitar 700 ribu orang.
Ada  beberapa alasan mengapa banyak pengangguran di Indonesia :
1. banyak lulusan tetapi tidak ada lowongan pekerjaan
Setiap tahunnya pasti ada Freshgraduate yang lulus dari sekolah dan harus mencari pekerjaan. Banyaknya jumlah lulusan tidak sebanding dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia
2. Kemampuan pencari kerja yang tidak memenuhi kriteria
Banyak perusahaan yang mencari pegawai baru dengan melihat dari skill yang dimiliki. Di era digital ini banyak pencari kerja yang tidak memiliki skill yang dibutuhkan untuk perusahaan
3. Syarat kerja yang tidak masuk akal
Ini adalah masalah yang sudah banyak dikeluhkan oleh pencari kerja. Terkadang perusahaan memberikan syarat yang tidak masuk akal kepada pencari kerja. Batasan umur juga menjadi masalah yang sering dikeluhkan oleh pencari kerja, pasalnya ada pencari kerja yang sudah berumur tapi memiliki skill yang memadai terkadang tidak bisa diterima atau melamar di perusahaan tersebut.
Itulah beberapa penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia. Pemerintah harus segera menyelesaikan dan mencari solusi untuk masalah ini. Dengan banyaknya pengangguran maka tingkat kriminal yang muncul akan semakin tinggi dan bisa membahayakan masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H