Mohon tunggu...
Eka Intan Nur Wulan
Eka Intan Nur Wulan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi S-1 Progam Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Konsep Multiple Intelligence Kecerdasan Logis Matematis terhadap Pemahaman Dasar Matematika

31 Desember 2023   11:10 Diperbarui: 5 Januari 2024   19:58 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

8) Kecerdasan Nturalis yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk peka pada lingkungan alam. Biasanya dengan kecerdasan tersebut akan terlihat kepekaannya terhadap observasi lingkungan alam.

9) Kecerdasan Eksistensial yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan terkait eksistensi manusia. Biasanya dengan kecerdasan tersebut akan memunculkan kemampuan untuk mengembangkan kecerdasan pada cakap tentang kehidupan, cerita interaktif, dan lain sebagainya.

Beberapa strategi yang dapat diimplementasikan dalam pengembangan konsep Multiple Intelligence melibatkan penggunaan permainan matematika, proyek-proyek penelitian, atau penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki kecenderungan kecerdasan logis matematis mungkin lebih responsif terhadap pendekatan-pendekatan teori Multiple Intelligence, sehingga dapat meningkatkan minat dan pemahaman mereka terhadap matematika dasar. Dengan merangkul konsep multiple intelligence diharapkan pembaca dapat menggali potensi unik setiap individu dalam pengembangan kecerdasan logis matematis mereka. Dalam konteks pembelajaran matematika, pendekatan ini bukan hanya sekedar metode, tetapi merupakan pandangan holistik terhadap kecerdasan yang dapat membuka pintu menuju pemahaman matematika yang lebih mendalam dan berkelanjutan.

Mempelajari matematika kini membutuhkan kemampuan memahami konsep-konsep yang akan membantu dalam memecahkan permasalahan matematika. Menurut (Yulianty, 2019:61) berpendapat bahwa pengertian dasar matematika sendiri merupakan tindakan memahami, dimana asal dari kata memahami yaitu "mengerti", sedangkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dasar matematika dapat diartikan sebagai "pemahaman yang benar".

Menurut (Diana et  al.,  2020:25) berpendapat bahwa pemahaman sebuah teori harus didasari oleh pemahaman konsep, sehingga pemahaman teori pada peserta didik harus adanya pemahaman terlebih dahulu konsep yang mendasari penyusunan teori tersebut. Sedangkan menurut (Dali, dalam Susilaningsih  et  al.,  2019:86), menyatakan: "Conceptual understanding is the  ability of a  person to be  able  to explain, differentiate,  give examples  and  connect a concept of what he knows with new knowledge." Pernyataan tersebut menyatakan bahwa kemampuan menjelaskan, kemampuan membedakan,   serta kecakapan dalam pemberian contoh dan menghubungkannya pada apa yang telah dimengerti dengan pengetahuan yang baru dimengerti merupakan dasar kemampuan konsep dari seseorang.

Dampak penerapan multiple intelligences

Perkembangan struktur dan fungsi dalam otak melalui berbagai tahapan. Ada tiga tahapan yang dilalui, Dimana paling awal dimulai dari otak primitif (action brain), kemudian ke otak limbik (feeling brain) dan akhirnya ke neocortex (thought brain). Meskipun saling memiliki keterkaitan satu sama lain, dari ketiga otak tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Faktor-faktor yang memengaruhi dalam berkembangnya intelegensi dijabarkan sebagai berikut:

  • Faktor Herediter atau Genotipe. Faktor genotype 'gen' merupakan factor dasar yang berpotensi dalam pengembangan intelegensi. Faktor genotipe atau dikenal dengan gaktor bawaan keturunan dibawa genotip 'gen' pada tiap-tiap individu memiliki pembawaan kadar genotip yang berbeda. Gen pembawa intelegensi tersebut akan mengimplementasikan wujud struktur pada pembentukan otak. Faktor genotipe akan membentuk struktur 50% dalam otak dan sisanya akan dibentuk oleh kondisi dari luar genotipe ataupun dibentuk oleh kondisi lingkungan.
  • Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan akan banyak memberi stimulus (enriched environment) serta rangsangan sesuai dengan kadarnya yang seimbang dan ditopang oleh faktor dukungan yang akan memberikan penguatan otot, mental, dan intelegensi yang sangat penting untuk membantu pertumbuhan sel otak.  
  • Asupan Nutrisi. Memperhatikan nutrisi pada zat makanan sangatlah penting. Sebab, hal tersebut berhubungan pada nutrisi yang diserap oleh tubuh manusia akan dibaca langsung oleh pembentukan organ-organ di setiap manusia. Apabila asupan nutrisi dan gizi pada makanan memiliki tingkat yang tinggi maka akan semakin sempurna pula pembentukan organ-organ yang ada pada tubuh.
  • Faktor psikologis. Faktor psikologis atau dikenal dengan faktor mental menjadi hal yang krusial dan dinilai penting dalam penumbuhan kreativitas seseorang atas kemauan yang ada pada diri sendiri. Perilaku alamiah pada seseorang akan memunculkan kreativitas pada seseorang. Psikologis seseorang berhubungan dengan kejiwaan atau mental secara fisiologis dan memiliki nilai tersendiri. Faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kejiwaan seseorang secara kondisi emosional akan memacu fungsi kelenjar organ tubuh untuk memacu adrenalin yang dipengaruhi kondisi emosional. (Anita Indria, 2020).

Disposisi atau catatan  matematis  merupakan keadaan pada suatu  kecenderungan dalam bertindak dan berfikir positif yang mengkaitkan kesadaran serta apresiasi terhadap matematika untuk mendorong otak berfikir dan bertindak secara responsif. Catatan matematis  memberikan acuan pada tingginya rasa  ketertarikan  siswa terhadap matematika bagi mereka menganggap bahwa matematika merupakan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan. Selain itu, siswa yakin bahwa mempelajari matematika dengan sungguh-sungguh  maka  akan  membuahkan  hasil dan  melakukan  perbuatan  sebagai  pelajar dan pekerja matematika yang efektif. Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Sumarmo menyatakan bahwa disposisi atau catatan matematis merupakan keinginan, kesadaran, kecenderungan, dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk berpikir dan   bertindak   secara   matematis. Berdasarkan beberapa urian tersebut dapat disimpulkan bahwa disposisi matematis merupakan ketertarikan, tindakan, apresiasi, serta cara pandang positif terhadap matematika (Anah Maemanah, 2019).

Menurut (Benyamin S. Bloom dalam Jarmita et al., 2019) Adapun beberapa indikator-indikator dalam pemahaman konsep, yaitu sebagai berikut:

1) Penerjemahan  (translation), yaitu proses untuk menterjemahkan, mengubah, mengilustrasikan, memberikan definisi, dan atau menjelaskan kembali sebuah konsepsi abstrak menjadi suatu bentuk model.

2) Penafsiran  (interpretation), yaitu sebuah kemampuan mengenal, memahami ide, menginterprestasikan, membedakan, menggambarkan dan memahami suatu ide utamadalam komunikasi dalam bentuk grafik, diagram, gambar, dan lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun