Kokedama berasal dari kata bahasa jepang yaitu "Koke" yang artinya lumut dan "Dama" yang artinya bola.. Inovasi dalam pembuatan kokedama menggunakan serabut kelapa muncul di Desa Bulakwaru, kecamatan tarub, kabupaten. Sebagian warga desa yang menggunakan daging kelapa sebagai industri makanan di Desa Bulakwaru menyebabkan banyaknya limbah serabut kelapa yang tidak digunakan.Â
Dengan jumlah penduduk sekitar 9.180 jiwa dengan jumlah kepala keluar sekitar 2.893 mayarakat Desa Bulakwaru, Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal yang sebagian bermata mencaharian sebagai buruh dan wiraswasta menjadikan pendapatan mengalami penurunan saat masa pandemi saat ini. Hal ini menjadi potensi bagi peluang bisnis untuk berinovasi memanfaatkn serabut kelapa, salah satunya dalam pembuatan kokedama.
Bapak Fatihudin sebagai kepala Desa memberikan dukungan atas kegiatan pemberdayaan Ibu PKK oleh Mahasiswi KKN Universitas PGRI Semarang dalam pengolahan limbah serabut kelapa sebagai kokedama. Dalam proses pembuatannya akar tanaman hanya akan dibungkus oleh tanah dan serabut kelapa yang berbentuk bulat tanpa membutuhkan pot bunga. Ragam tanaman yang dapat dikreasikan adalah tanaman sukulen, jenis pakis, aglonema, begonia, philodendrom dan lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H