“Wah, enak sekali. Sekarang kau bisa datang terlambat.” (hal. 138) -- padahal tidak ada niat untuk datang terlambat.
Ji-yeong adalah kita; perempuan yang masih berjuang melawan stigma yang dikonstruksi dalam kehidupan sosial selama ini membuat kita tersubordinasikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!