Mengajari anak untuk melaporkan rasa lapar dan kenyang yang dialami. Biasanyakan makan hanya di meja makan, dan jangan biarkan makan sambil menonton televisi atau menyajikan cemilan pada saat belajar. Sebab ini bisa terbawa sampai dewasa dan bisa berdampak pada emotional eater.Â
Biasakan anak mengambil makan secukupnya di atas piring. Cicipi dulu sedikit makanan yang diinginkan, baru ambil nasi dan lauk pauk kira-kira seukuran lambung, atau 2-3 ukuran genggaman tangannya.Â
Bila sudah kenyang, biasakan anak untuk berhenti makan sambil mengingat-ingat berapa besar porsi makan yang membuatnya kenyang. Sebenarnya tubuh memiliki radar yang memindai berapa banyak makanan yang diperlukan. Â
- Dengarkan anak Anda
Belajar mendengarkan keluhan anak dan membantunya mengenali perasaan serta memberikan solusi adalah cara terbaik untuk menjauhkan anak dari kebiasaan makan sebagai pelampiasan bosan atau stres. Ajarkan anak untuk makan hingga kenyang saja bukan sampai kekenyangan.
- Kuncinya di Orangtua
Keberhasilan program berat badan anak ditentukan oleh perubahan dalam diri orangtua sendiri. Bila orangtua memiliki gangguan makan, peluang anak mengalami hal yang sama akan lebih besar. Jadilah teladan yang baik untuk sang buah hati.
Nah itu beberapa hal yang bisa menjadi perhatian orangtua dalam mencegah terjadinya obesitas pada anak. Jika anak terlanjur mengalami kegemukan, menerapkan pola makan sehat dan berolahraga bisa menjadi solusi yang baik bagi anak. Dan, perlu menjadi perhatian bahwa tidak selamanya gemuk merupakan badan yang sehat lho!
****
Sumber:Â
- Judio, dr Grace. 2017. Solusi Tanpa Stres Untuk Anak Gemuk. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H