Untuk lebih fokus mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan oleh pasangan suami istri ini, mereka memutuskan untuk menerapkan pendidikan rumah atau homeschooling. Mereka menilai bahwa konsep dasar pendidikan rumah menempatkan tanggung jawab pendidikan anak di tangan orang tua secara penuh.
Buku ini tidak serta merta mengajak untuk melakukan hal serupa yaitu melakukan pendidikan rumah atau homeschooling, sekalipun di dalam buku tersebut dibahas tentang tahapan pelaksanaan sistem “sekolah di rumah” yang mereka terapkan. Tapi, membaca buku ini lagi-lagi membuka mata saya terhadap makna pendidikan itu sendiri.
Sejatinya sekalipun mengikuti pendidikan formal, pendidikan anak tetap sepenuhnya berada di tangan orang tua. Itu yang selalu saya ‘tekanan’ kepada orang tua yang mempercayai saya sebagai tutor anaknya dalam belajar membaca. Saya meminta mereka untuk tetap melatih anak dan mengajak sang anak mengobrol soal pelajaran ataupun membaca buku bersama.
Dalam Alqur’an Surah at-Tahrim ayat 6, dimana Allah memberi amanah kepada orang tua terkait tanggung jawab terhadap pendidikan keluarga, dalilnya yaitu :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“ Hai orang - orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. at-Tahrim :6)
Ayat ini ditafsirkan oleh ulama tentang kewajiban orangtua terhadap pendidikan keluarga terkait soal adab dan ilmu agar terhindar dari api neraka. Untuk itu orangtua perlu menyadari otoritas mereka dalam membimbing anak yang tentu saja berpusat pada nilai kebenaran menurut Alqur’an dan hadis nabi.
Maka ketika berbicara tentang pendidikan anak, menarik ketika di buku ini ditulis bahwa minat dan bakat bukan hanya perkara passion, melainkan juga tentang membangun concern dan sense of purpose. Sebagaimana dipaparkan oleh Wardhani dan Nugroho dalam kehidupan, selain memikirkan pemenuhan terhadap keinginan pribadi, minat, dan bakat, kita perlu menumbuhkan kepedulian anak-anak terhadap sekitar sekaligus mengajari anak bagaimana memaknai perannya dalam kehidupan.
Wardhani dan Nugroho banyak berbagi pengalaman mereka sebagai praktisi homeschooling di buku ini, tapi dari sudut pandang saya sebagai orang yang menyukai dunia pendidikan, tulisan-tulisan mereka menyadarkan tentang tujuan pendidikan itu sebenarnya itu sendiri, yaitu memberi kemaslahatan dalam hidup ini.
Ilmu yang kita dapati dalam proses pendidikan yang baik akan membawa kita dengan mudah mewujudkan penghambaan kepada Allah atau sederhananya terkait perkara Tauhid. Tauhid adalah pondasi seorang muslim dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Ilmu yang diperoleh membuat seseorang dapat menentukan pilihan-pilihan dalam hidup dengan benar.