Mohon tunggu...
Eka Herlina
Eka Herlina Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Seorang teman bagi temannya, seorang anak bagi ibu, dan seorang perempuan bagi dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bermain dan Belajar di Museum Geologi Bandung

24 November 2023   13:55 Diperbarui: 27 November 2023   16:30 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jejak Sejarah di Museum Geologi. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

“Museum seperti mobil dunia yang tenang. Ini adalah tempat Anda bisa datang untuk melarikan diri, di mana ada keaslian, ada keunikan, ada ketenangan, ada fisik.” Thomas P. Champbell

Memiliki waktu yang singkat di kota Bandung, ternyata membuat saya dan adik agak kebingungan menghabiskan waktu di bumi Parahyangan. Tentu masalah keuangan dan transportasi tak luput jadi pertimbangan kami untuk menentukan destinasi wisata kali ini. 

“Ke museum Geologi aja yuk!” cetus Adik seraya mengenang perjalanan lima tahun lalu ke Bandung yang sempat singgah ke Museum tentang bumi dan segala isinya tersebut. 

Sebuah keputusan yang tidak disesali. Begitu pun adik saya, sekali pun ia pernah berkunjung ke Museum Geologi Bandung, tapi selalu ada hal yang baru dan emosi yang menyenangkan menjelajahi tiap sudut ruangan museum.

Here we go! 

Harta Karun Ilmu Pengetahuan Tentang Bumi

Sumber: Informasi di Museum Geologi. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Sumber: Informasi di Museum Geologi. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Terletak di tengah kota Bandung, tepatnya di Jl. Diponegoro No. 57, Cihaur Geulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Museum Geologi sangat cocok untuk wisata edukasi bersama keluarga. 

Museum Geologi bisa dikatakan sebagai harta karun bagi yang gemar mempelajari tentang geologi. Ada banyak artefak jejak sejarah dan ragam alat peraga yang dipamerkan dan menarik si kecil untuk mengasah sisi keingintahuan terhadap ilmu pengetahuan. 

Tidak saja untuk mereka yang masih duduk di bangku sekolah, bagi saya memasuki bangunan berarsitektur khas kolonial ini semacam nostalgia terhadap pelajaran ilmu sosial terutama geografi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun