Mohon tunggu...
Eka Harumi
Eka Harumi Mohon Tunggu... -

Saya hanya seorang lulusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran yang telah mencicipi beberapa kali bekerja di dunia jurnalistik. dan saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan BUMN pada Departemen Public Relation - Corporate Secretary Division..... Semua tulisan saya hanya JURNALISME WARGA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(bukan) Fiksi

6 November 2011   12:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:00 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku melirik ke dalam jam tangan tua itu. Bunyinya semakin tidak enak, bahkan jarumnya terkadang berjalan tersendat. walaupun usang, aku akan tetap menyimpannya. jam tangan usang itu menunjukkan sudah jam 7 malam. hari itu, cerita fiksi ini dimulai dengan sebuah pengkhianatan terdalam. aku menunggu sahabat lama, dimana kami sering bercanda gurau. ternyata hari itu kami saling bertukar hati. cara penyampaian kami sangat terbata dan tergagu. namun situasi dan kondisi memang sangat mendukung untuk berkhianat dengan pasangan sah kami. entah apa yang aku pikirkan, tidak ada dan sangat buntu. fiksi ini hanya fiksi. apa aku yang berusaha untuk membuatnya fiksi. yang kami terlelap dalam kejutan malam. ciuman hangat dan pelukan erat mengelilingi suasana kala itu. tersontak. aku tak ingin berada didalamnya lagi. sakit. ya aku merasa sakit. tapi perkataannya membuat aku luluh dan lupa. tidak lama. selang beberapa hari dan kami menjauh. karena cerita ini hanya fiksi. kami bermain di alur yang kami buat sendiri. aku dicampakkan begitu saja. aku hanya ingin menjadi sahabatnya kembali. tapi pengkhianatan tetap pengkhianatan. pengkhianatan terhadap persahabatan kami. tercoreng sudah. namun ini (bukan) fiksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun