Mohon tunggu...
Eka Harumi
Eka Harumi Mohon Tunggu... -

Saya hanya seorang lulusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran yang telah mencicipi beberapa kali bekerja di dunia jurnalistik. dan saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan BUMN pada Departemen Public Relation - Corporate Secretary Division..... Semua tulisan saya hanya JURNALISME WARGA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit

28 Oktober 2014   22:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:24 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit

Ketika mendung berbicara

Awan berkumpul seakan mendengar kuasa-Nya dengan hikmat

Seorang anak kecil berlari membawa seutas tali dan layang-layangnya

Tanah bergemuruh

Kemudian retak membuka jalan untuk debu keluar dari liangnya

Sang ibu berlari menggendong anaknya

Tasbih-tasbih berserakan diatas tanah basah dekat masjid

Para ustad tak lagi berdoa

Para pendeta tak lagi berkotbah

Para biksu tak lagi bertapa di kuilnya

Dia menunjukkan kekuasaan-Nya

Tidak untuk mematikan

Tidak untuk memusnahkan

Tidak untuk menggolongkan

Tapi melihat seberapa besar para manusia peduli ketika semua berada di bawah-Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun