Mohon tunggu...
Eka Fitriyani
Eka Fitriyani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi badminton, menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelajaran yang Didapat dari Satu Cerita

11 Januari 2024   08:47 Diperbarui: 11 Januari 2024   09:50 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Bawang Merah and Bawang Putih

Dahulu kala, ada seorang nelayan yang kaya raya tinggal berdua bersama putrinya karena istrinya telah lama meninggal. Putrinya bernama Bawang putih yang begitu patuh, baik hati sehingga semua orang mencintainya. Suatu hari ayah Bawang putih menikah lagi dengan janda yang mempunyai anak satu, tujuannya agar bisa membantu mengurus Bawang putih. Anak dari ibu tiri Bawang putih bernama Bawang merah. Mereka sangat baik kepada Bawang putih ketika ayahnya berada dirumah. Namun, ketika ayahnya pergi, Bawang putih diperlakukan seperlu pelayan dirumah oleh ibu dan saudara tirinya.

Suatu hari ayah Bawang putih harus pergi keluar kota untuk melaksanakan bisnisnya disana. Bawang putih sangat ketakutan dalam menjalani hari bersama ibu dan saudara tirinya, karena ini akan menjadi hari-hari buruk bagi Bawang putih.

Seminggu berlalu, ada berita buruk yang disampaikan oleh pelayan setia ayahnya. Dia mengatakan bahwa ayahnya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.

Bawang putih sangat menangis dan merasa sengsara, sementara ibu dan saudara tirinya sangat senang karena mereka hanya memikirkan kekayaan yang ditinggalkan oleh ayahnya Bawang putih. Kehidupan Bawang putih semakin memburuk karena terus-terusan disiksa.

Suatu hari ibu tirinya menyuruh Bawang putih untuk memcuci syal sutra mahal yang menjadi kesayangannya. Bawang putih langsung pergi mencuci ke sungai yang biasa menjadi tempat cuci. Tetapi karena Bawang putih sangat lelah, ia menjadi sangat tidak fokus dan kehilangan syal nya "Yaampun, mengapa saya begitu ceroboh, saya harus mendapatkan kembali atau tidak ibu akan benar-benar memarahi saya".

Bawang putih berjalan sepanjang sungai dan menanyakan kepada semua orang yang dia temui diperjalanannya. Kemudian, dia bertemu nene tua lalu bertanya "maaf nek, apakah nenek melihat syal merah yang melayang di sungai?", "oh, syal merah itu, saya menemukannya dan ada didumah saya, tapi sebelum itu saya sangat lapar, bisakah kamu membantu menyiapkan makanan dan membersihkan rumahku?". Tanpa berpikir panjang Bawang putih langsung mau, Bawang putih mengikuti nenek itu untuk pergi kerumahnya, Bawang putih menyiapkan makanan dan membersihkan rumah. Setelah selesai sang nenek memberikan syal merah kepada Bawang putih dan memberikan 2 labu yang berbeda ukuran untuk Bawang putih memilihnya. Bawang putih memilih labu yang kecil, lalu nenek berpesan "kamu bisa buka labu ini ketika sudah sampai di rumah", Bawang putih kembali kerumah dan membuka labu itu, alangkah terkejutnya dia ketika dibuka banyak sekali emas yang terdapat didalamnya, dengan sangatbpolos ia memberitahu ibu dan saudara tirinya.

Keesokan hari, Ibu dan saudara tirinya mendatangi rumah nenek itu dan memperlakukan nenek dengan sangat baik seperti yang dilakukan oleh Bawang putih. Setelah selesai nenek memberi 2 pilihan labu yang berbeda ukuran. Tentu saja, Ibu dan saudara tirinya memilih labu yang besar. Ketika sampai rumah ibu dan saudara tirinya membuka labu itu dan alangkah terkejutnya mereka bukan mendapatkan emas melainkan mendapat ular dan kalajengking yang membuat mereka meninggal.

Pesan moralnya:

Dari cerita Bawang merah dan Bawang putih kita bisa mengambil pesan moralnya yaitu jangan menjadi orang yang serakah, dan harus selalu berbuat baik kepada siapapun itu karena ada istilah "anda menuai apa yang anda tanam"

Dalam cerita ini juga saya menemukan 10 kata yang menurut saya bisa untuk anda belajar kata-perkata bahasa inggris:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun