Mohon tunggu...
Eka Fitriyani
Eka Fitriyani Mohon Tunggu... Akuntan - Professional Dreamer ^_^

Love Allah, Love Prophet Muhammad. Love Book, Love Music, Love Movie, Love Art, Love Coffe, Love Blue, n I Love U. 😀😀😀

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita dan Kata Bola Mata

21 Oktober 2013   13:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:13 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sungguh mengamati bola matamu yang penuh

Ada kata yang hendak kubaca dan kudengarkan

Sungguh rapi kau mengulum, manahan

Hanya tak ingin bola mataku berkeluh

Terlanjur…

Aku tahu semua, bagaimanapun kau tak pandai menipu

Sedang bola matamu yang tenang telah membicarakan kata

Bola mata yang dulu mengamatiku dari air, pun sampai hari ini berbentuk sudah

Bola mata itu masih mangamatiku

Sungguh meski mulutmu mengatakan baik, tapi tidak untuk bola mata itu

Aku membacanya dari tempat aku dahulu senang bermain, berenang senang ketika bola mata itu memerah

Meski aku tahu tidaklah baik, kau anggap wajar

Kini aku tahu betapa warna rambutmu yang memudar, kedua tanganmu yang melemah

Menyimpan rapi harapan yang tengadah kepadaku

Meski mulutmu mengulum, tapi bola matamu berbisik pelan, suara-suara lembut yang kemudian menjelma embun untukku

Hingga kau aku berpulang

Jakarta, 21 Okt 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun