aku resah, manakala mengingat
angin dingin di malam hangat,
kau menunjukku tekah menyingkap
kelambu yang terpasang di ranjang kamar
saat itu bingung mendekat,
ada wajah berbeda mendekap
di nanar matamu.
terhampar laut karang
yang lebih dulu mengarang,
membicarakan makna-makna kosong
tentang panjang gerai rambutku
sedang langit kamar telah kujadikan saksi,
betapa kelambu yang terpasang di ranjang kamar
tak pernah, dan tak akan pernah aku menyingkap.
malah ingin selamanya aku mendekap
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!